Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Headline

DPD Partai Demokrat NTT Minta Maaf Atas Ketidaknyamanan Musda  Partai Demokrat di So’e -TTS

97
×

DPD Partai Demokrat NTT Minta Maaf Atas Ketidaknyamanan Musda  Partai Demokrat di So’e -TTS

Sebarkan artikel ini

Pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi NTT meminta maaf kepada Kader Partai Demokrat DPC Kabupaten Kota Zona 1 atas ketidaknyamanan dalam  pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda )  kemarin dan Khususnya Masyarakat Kota Soe yang terganggu  karena ada riak-riak  didepan Hotel oleh para pejuang pecinta Demokrat.

Sebagai Pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi NTT  yang juga Panlak Muscab Zona 1  secara jujur harus  mengakui kesalahan dalam menginterpretasi Instruksi DPP Nomor 5 dalam pelaksanaan muscab kemarin  sehingga menimbulkan  kegaduhan  dimana-mana.

Pengakuan itu disampaikan  Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT, Faby Banase kepada wartawan di SoE – Ibu Kota Kabupaten TTS , Kamis (19/5/2022)

Seperti dilansir dari media rakyatntt.com menyebutkan bahwa  pergantian para Ketua DPAC Partai Demokrat di sejumlah daerah di NTT sebelum Muscab serentak menimbulkan kericuhan. Bahkan, Muscab serentak untuk region Timor, Rote, Sabu dan Alor yang dilaksanakan di SoE, Kabupaten TTS dinilai cacat prosedur.

Faby mengatakan pergantian atau pemberhentian sejumlah Ketua DPAC sangat berdampak pada legalnya Muscab untuk DPC di wilayah Alor, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, TTS, TTU, Belu dan Malaka.

Menurutnya, pemberhentian Ketua DPAC sangat tidak prosedural atau melanggar Peraturan Organisasi Partai Demokrat. Ia mencontohkan, calon Ketua DPC Partai Demokrat TTU digugurkan karena didukung oleh Ketua DPAC yang telah diberhentikan tanpa alasan yang kuat.

Menurut Faby, ilegalnya Muscab di SoE disebabkan ketidakpahaman Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Leo Lelo dan BPOKK terhadap peraturan organisasi dan AD/ART Partai Demokrat. Mereka selalu menafsir instruksi pimpinan partai tanpa melakukan konfirmasi ke DPP untuk menindaklanjutinya.

“Ini yang saya bilang Leo Lelo dan dia punya geng itu penjahat demokrasi. Saya tanya Leo Lelo paham tidak AD/ART parpol yang dia pimpin? Tidak paham,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demoktrat TTS, Yusak Taneo membenarkan pemberhentian dan pergantian DPAC secara sepihak di TTS oleh DPD Partai Demokrat NTT. Ia mengatakan tindakan seperti ini baru pernah terjadi selama dirinya menjadi kader Demokrat hingga memimpin Demokrat sejak 2017-2022.

“Itu tidak melalui penjaringan DPC dan itu bertentangan dengan AD/ART, karena kewajibannya untuk mengusulkan adalah DPC,” tegas Yusak. ( Sumber : rakyatntt.com/boni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *