Jakarta -Jose Ramos Horta telah dilantik sebagai presiden Timor Leste pada Jumat dinihari 20 Mei 2022 bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan yang ke-20. Dalam kesempatan tersebut peraih Nobel Perdamaian bersama Mgr Filipe Ximenes Belo,SDB, berjanji untuk memecahkan kebuntuan politik yang sudah berlangsung lama di negara termuda di Asia Tenggara.
Pahlawan kemerdekaan berusia 72 tahun, yang juga mantan presiden Timor Leste itu mengalahkan petahana Francisco “Lu-Olo” Guterres dalam pemilihan putaran kedua 19 April. Ia mengamankan 62 persen suara melawan 37 persen.
Dilantiknya Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta diharapkan dapat membawa perubahan baru bagi futuro de Timor. Tekadnya untuk memberdayakan ekonomi rakyat Timor Lorosae keluar dari kemisikinan ekstrim dan menjadi anggota ASEAN akan terwujud jika pertama-tama Presiden Ramos Horta merealisasikan pesan Paus Fransiskus dan Nelson Mandela peraih Nobel Perdamaian bersama Uskup Desmond Tutu dari Afrika Selatan.
Menurut mantan Duta Besar Keliling dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Yunani, Siprus dan Portugal F.X Lopez da Cruz, sesama orang Timor baik di Republic Democratic Timor Leste maupun di Negara Kesatuan Republik Indonesia harus rekonsiliasi, saling memaafkan, saling mengampuni, saling mengasihi dan menjalin relasi persaudaraan sejati.
Lanjut Lopez da Cruz, jika sudah rekonsiliasi maka Timor Leste akan menjadi negara seperti Afrika Selatan di mana Nelson Mandela memaafkan, mengampuni dan mengasihi musuh-musuhnya serta bersama-sama membangun dan memajukan Afrika Selatan.
Lembaga Hukum dan Ham PADMA INDONESIA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) dan IRCI (Institute for Research,Consultation and Information of International Investment) menyampaikan Proficiat atas terpilih dan dilantiknya Peraih Nobel Perdamaian Jose Ramos Horta menjadi Presiden Timor Leste.
Gagasan rekonsiliasi yang disampaikan Lopez da Cruz mendapat dukungan dari Gabriel Goa Dewan Pembina PADMA INDONESIA dan IRCI. Pihaknya mendukung Presiden Jose Ramos Horta untuk memprakarsai rekonsiliasi sesama orang Timor Lorosae baik di Timor Leste maupun di Indonesia yang dipimpin oleh F.X Lopez da Cruz demi terwujudnya Futuro de Timor yang damai, adil dan sejahtera.
Lanjutnya, PADMA INDONESIA mendukung Presiden Ramos Horta dalam melakukan kerjasama dengan NKRI khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku. Kerjasama Timor Leste dengan kedua propinsi Indonesia ini yaitu kerjasama membangun Kawasan Ekonomi Strategis Baru di wilayah selatan, yang berhadapan dengan Australia, New Zealand dan Pasifik Barat, seperti Blok Migas Timor Gap, Blok Migas Marsela dan Blok Migas Maluku Barat Daya serta sumber daya mineral laut lainnya.
Gabriel Goa berharap dalam kepemimpinan Ramos Horta dapat menjadikan Timor Leste sebagai anggota ASEAN. “Kami sangat mendukung jika Timor Leste bisa bergabung menjadi anggota ASEAN,” tegas Gabriel. ( fw)