Scroll untuk baca artikel
Headline

SAS Joni soal Pekerjaan Kontraktor dari Luar Kepri di Pulau Penyengat: Amburadul…

272
×

SAS Joni soal Pekerjaan Kontraktor dari Luar Kepri di Pulau Penyengat: Amburadul…

Sebarkan artikel ini

Radarmalaka.com, Tanjungpinang – Pro kontra di kalangan masyarakat terkait penolakan pengerjaan proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang masuk ke Wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang dilaksanakan oleh kontraktor luar Kepri terus bergulir.

Said Ahmad Syukri (SAS Joni), salah satu Tokoh Pemuda Pulau Penyengat, angkat bicara terkait polemik kontraktor luar Kepri yang mengerjakan proyek APBN terutama di Pulau Penyengat.

“Kami tidak menafikan terkait kontraktor luar yang melaksanakan pekerjaan di Pulau Penyengat, silahkan dan sah-sah saja jika bisa bertanggungjawab penuh dengan hasil pekerjaannya. Namun, pekerjaan kontraktor luar tersebut amburadul. Lari dari kualitas yang sudah ditentukan. Belum habis masa perawatan saja sudah pada karatan, cat-nya lepas, pecah, retak, bahkan ada yang tidak berfungsi sama sekali,” ungkap SAS Joni kesal, Kamis, 4 Mei 2023.

SAS Joni mengatakan, berkaitan dengan efek positif jika yang mengerjakan proyek adalah kontraktor lokal, perputaran keuangan dari hasil keuntungan pengerjaan langsung dirasakan oleh masyarakat Kepri, bukan masyarakat luar Kepri. Namun jika kontraktor luar, lebih banyak hal negatifnya.

“Kalau kontraktor luar, jika ada masalah di proyek, kita harus menunggu dia datang. Belum lagi nanti pekerjaan gagal, Aparat Penegak Hukum pun sulit untuk melakukan penindakan. Sudah banyak kali lah contohnya bisa kita lihat,” ujar SAS Joni.

Menurut SAS Joni, dirinya sudah menyampaikan secara langsung dengan Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, dengan menunjukan bukti foto dan video proyek yang asal-asalan, khususnya di Pulau Penyengat.

Hal senada juga disampaikan oleh Lias (Pak Ngah), salah satu Tokoh Pendiri Organisasi Pemuda Pulau Penyengat. Pak Ngah sangat menyayangkan jika ada proyek besar masuk ke Pulau Penyengat, masyarakat Pulau Penyengat hanya dijadikan buruh, bukan mitra jika kontraktor luar yang mengambil pekerjaan.

“Hampir rata-rata, jika kontraktor luar yang kerja, masyarakat hanya dijadikan buruh harian. Jika kontraktor lokal, kami dihargai. Diajak kerja sama. Selama ini masyarakat bisa buktikan hasilnya. Mana mau kami kerja asal-asalan, tu kampung kami,” ujar Pak Ngah.

Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Jasa Konstruksi dan Masyarakat Anti Korupsi serta beberapa Tokoh Pemuda Penyengat, Senggarang dan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, yang merasakan dan menyaksikan langsung proyek-proyek yang tidak bisa dimanfaatkan dan dibangun dengan asal-asalan, melakukan aksi penolakan terhadap mafia-mafia proyek APBN yang dimotori oleh calo kontraktor luar Kepri.

Dipimpin oleh mantan Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode 2014-2019 Andi Cori Patahuddin, mereka mendatangi Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepri dan Kantor Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Wilayah Kepri di Kota Batam, Kamis, 4 Mei 2023.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: SAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *