Jakarta – Investor Garam Malaka, PT Inti Daya Kencana ( PT IDK) tetap meminta dukungan dan support pemerintah untuk menyediakan pelabuhan laut terdekat guna melancarkan pengangkutan garam yang diproduksi di Kabupaten Malaka menuju tempat tujuan yang menyebar di Indonesia.
Ada dua kendala yang dihadapi terkait investasi garam di Kabupaten Malaka yakni persoalan cuaca yang tidak menentu dan sarana transportasi pelabuhan untuk melancarkan pengangkutan garam.
Untuk kendala Cuaca bisa diatasi dengan cara mengubah teknologi produksi sehingga waktu produksinya semakin pendek. Sementara kendala transportasi bisa diatasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan pelabuhan terdekat di Wini dan Atapupu sambil menanti pemerintah membangun Pelabuhan representatif di Kabupaten Malaka untuk melancarkan akses transportasi.
Demikian hasil konfirmasi wartawan media ini dengan Direktur Utama PT Inti Daya Kencana ( IDK), Christian di Jakarta, Rabu (9/11-2022)
menjawab pertanyaan wartawan terkait kendala- kendala yang dihadapi perusahaan saat berinvestasi di Malaka – Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dirut Christian mengatakan ada dua hal yang saat ini menjadi kendala sekaligus tantangan yang harus dijawab yakni persoalan cuaca yang tidak menentu sehingga menghambat rencana produksi.
” Selama dua tahun terakhir kendala yang dihadapi PT IDK yakni faktor cuaca dan anomali musim sehingga mempengaruhi proses produksi. Langkahnya, kita evaluasi dan mengubah teknik produksi agar tidak membutuhkan waktu yang panjag”
” Kalau produksi menggunakan meja garam memakan waktu lebih dari 4 bulan dan hal itu sangat rentan terhadap hujan dan badai lanina. Jadi saat ini diubah dengan teknologi geo membrah sehingga memperpendek waktu produksi”, ujarnya.
” Terkait kendala transportasi garam keluar NTT kita optimalkan pengangkutan garam dengan memanfaatkan pelabuhan terdekat di Wini dan Atapupu sehingga biaya pengangkutan cukup tinggi sekaligus tantangan. Dari Weoe – Malaka hasil produksi garam harus diangkut ke pelabuhan baru diangkut lagi ke tempat tujuan. Ini tantangan kita kedepan. Lagi pula kondisi jalan khususnya rute Malaka ke Pelabuhan Wini yang kurang memadai untuk dilewati container sehingga memperlambat pengiriman dan menyebabkan biaya tinggi disamping juga di khawatirkan saat musim banjir tidak dapat di lewati angkutan logistic”, bebernya.
” Kita tetap meminta support dari Pempus, Pemprov NTT dan Pemkab Malaka untuk menyediakan pelabuhan terdekat guna pengangkutan garam sekaligus membuka ruang ke Investor lain untuk datang berinvestasi di Malaka”, harapnya. ( boni)