Malaka – Penggusuran beberapa kader Potensial dalam struktur kepengurusan DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka oleh sdr Egidius Atok dalam pengusulan struktur kepengurusan yang ditetapkan DPP Partai Demokrat melalui SK merupakan sinyal kuat pembusukan dan penghancuran Partai Demokrat di Kabupaten Malaka – Provinsi NTT.
Tragisnya, ada anggota DPRD aktif Partai Demokrat ikut digusur padahal memberikan kontribusi besar dalam pemenangan saat pileg tahun 2019 silam.
Patut diduga, penggusuran Sdr Marius Boko anggota DPRD Partai Demokrat dari struktur kepengurusan DPC Malaka merupakan imbas pileg 2019, dimana sdr Egidius Atok diduga terlibat dalam penggelembungan suara dimana pada saat pleno tingkat kabupaten di protes oleh sdr. Marius Boko ternyata di beberapa desa dan TPS ada pergeseran suara berjumlah ratusan yang berkurang dari beberapa caleg di dapil 1 Malaka dan nyangkut pada peningkatan suara Egidius Atok.
Kader Partai Demokrat Malaka, Simon Seran mengatakan hal itu kepada wartawan, Sabtu (30/7-2022).
Dikatakannya, penggusuran sdr. Marius Boko oleh Ketua Terpilih, Egidius Atok dari struktur kepengurusan DPC Partai Demokrat Malaka merupakan bukti kekerdilan saudara Egidius Atok sekaligus upaya pembusukan dan penghancuran Partai Demokrat di Kabupaten Malaka.
” Kita patut menduga hal itu dilakukan untuk menghindari kekalahan lagi di pileg 2024 maka Marius Boko sengaja dihilangkan namanya dan bisa juga nanti sengaja dihapus dari struktur untuk memuluskan langkah egi menuju DPRD kab. Malaka”, ujarnya.
” Kalau kita mau supaya Partai jadi besar maka semua elemen dan para kader potensial partai harus masuk dalam struktur kepengurusan Partai Demokrat bukan main ganjal kader yang selama ini sudah berjuang membesarkan partai”
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka terpilih, Egidius Atok saat dikonfirmasi wartawan belum merespon dan pesan whatsapp miliknya hanya centang satu. ( boni)