ATAMBUA: Persiapan Academy Bintang Timur Atambua (BeTA) menyambut gelaran Soeratin U-15 sudah hampir rampung. Panitia saat ini tengah mempersiapkan lapangan dengan fasilitas lampu penerangan berstandar nasional. Kejuaraan Soeratin U-15 wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan diikuti 10 tim.
Perangkat pertandingan Asprov NTT, Kamis (3/11/22) telah melakukan kunjungi ke home base Bintang Timur yang akan menjadi tempat penyelenggaraan Soertain U-15.
“Lapangan sangat memadai,rumputnya bagus ditunjang dengan fasilitas pendukung, termasuk penginapan bagi perangkat pertandingan yang akan bertugas,” tegas Lourens Fernandez yang turut mendampingi tim Asprov melihat venue yabg akan digunakan.
Dari fasilitas, rasanya Bintang Timur tidak kalah, jika dibandingkan dengan klub Liga 2. Lapangan pertandingan berstandar nasional, dilengkapi penerangan , memungkikan pertandingan bisa dimainkan hingga malam.
Selain lapangan pertandingan berstandar nasional, yang menjadi fokus panitia adalah koordinasi dengan keamanan dalam penyelenggaraan event yang melibatkan talenta-talenta muda anak-anak Flobamora.
Belajar dari kasus yang terjadi di Kanjuruhan, pihak panitia tentunya tidak mau kecolongan. Panitia terus berkoordinasi dengan aparat keamanan, dengan mengedepankan kearifan lokal, tegas Yunius Koi Asa Direktur Academy Bintang Timur.
Kompetisi Soeratin U-15 NTT akan dimulai tanggal 10 – 20 November 2022. 10 kesebelasan sudah menyatakan hadir di lapangan Academy Bintang Timur, Atambua.
Agar kejuaraan ini berjalan dengan baik, Panitia akan menghadirkan Benyamin Leo Betty, intruktur wasit nasional. Mantan pemain Perkesa Galatama akan berbagi ilmu dengan wasit-wasit muda di NTT.
“Kita akan lakukan penyegaran wasit yang akan dipimpin Benyamin Leo Betty. Ini salah satu terobosan yang dilakukan manejemen Bintang Timur selaku penyelenggara,” lanjut Yunius. .
Benyamin Leo Betty akan tiba di Atambua tanggal 7 November. Mantan pemain Perkesa Galatama dan Persija yang kini menangani tim Pra PON DKI akan berada di Atambua selama event Soeratin U-15 berlangsung.
“Ini langkah positif, setelah 2 tahun kita vacum karena covid, rasanya ini momentum kita kembali menggairahkan sepak bola NTT. Kurangnya turnamen mempengaruhi jam terbang bagi wasit-wasit muda,” tutur ketua komisi wasit Asprov NTT Anton Kia.
Langkah Fary Francis mendatangkan instruktur wasit juga mendapat apresiasi dari mantan pemain NTT yang pernah berkiprah di Diklat Medan, Daniel Boro.
Wasit menjadi salah satu perangkat pertandingan yang berperan mensukseskan suatu pertandingan selama kompetisi berlangsung. Kecerobohan wasit bisa berakibat fatal, bisa memicu keributan antar pemain, bisa juga menimbulkan kemarahan penonton yang ujungnya bisa menimbulkan keributan.
Langkah owner BeTA menyelenggaraka penyegaran bagi wasit yang bertugas patut diapresiasi, lanjut Daniel Boro Kepala Kantor Kas Pembantu BPD Jateng, di Jakarta Timur.
“Dukungan para penggiat sepak bola seperti inilah yang NTT butuhkan, dan jika ini dilakukan secara berkelanjutan, saya yakin level setiap event yang kita lakukan akan terus meningkat,” tegas Daniel Boro mantan pemain BPD Jateng. ( fw)