Malaka – Program Pengadaan Benih Kacang Ijo oleh Dinas Pertanian Malaka untuk mendukung Program Swasembada Pangan ” Fore Lalateu” usungan SN-KT harus dibatalkan karena berpotensi masalah dan bisa berdampak hukum.
Alasan Pembatalan itu karena penanaman Kacang Ijo di Malaka sudah diluar musim tanam sehingga berpotensi gagal. Selain itu, persiapan lahan petani tidak optimal karena sudah ditanami jagung dan kacang ijo pada MT2 sehingga akan kesulitan mendapatkan lahan yang layak untuk melakukan penanaman kacang ijo.
Permintaan itu disampaikan Anggota DPRD Fraksi Golkar, Markus Baria Berek kepada wartawan disela sidang Paripurna DPRD Malaka, Jumat ( 15/7-2022).
Markus mengatakan kalender musim tanam Kacang Ijo di Malaka biasanya pada Bulan April-Juni sehingga baru diadakan benih sekarang akan mengalami keterlambatan.
” Saat ini semua petani sudah tanam kacang ijo dan kondisinya sudah berbunga bahkan berbuah”
” Kalau paksa adakan benih lantas mau tanam dimana karena semua lahan pertanian sudah ditanami petani dengan jagung dan kacang ijo pada MT2. Dari aspek persiapan lahannya tidak optimal dalam situasi saat ini”, ujarnya.
Anggota DPRD Fraksi Golkar lainnya, Jemmy Koe meminta supaya Dinas Pertanian pending saja program itu dan fokus persiapkan petani untuk hadapi MT 1 akhir tahun ini.
” Silahkan Dinas Pertanian Paksakan Program itu tetapi silahkan serahkan data-data petani yang mau tanam di setiap kecamatan dan desa by name, by adress supaya seluruh anggota DPRD lakukan pengawasan”
” Kita dukung program Bupati tetapi kita harus realistis dan dipersiapkan dengan baik agar program itu terkesan tidak dipaksakan karena akibatnya sangat fatal”
” Yang namanya benih kacang ijo, benih padi itu diadakan pada bulan januari -Februari supaya dapat dimanfaatkan rakyat pada MT1 dan MT2″
” Saya heran dengan dinas Pertanian seolah tidak paham urus pertanian karena benih padi dan benih kacang ijo yang dianggarkan melalui APBD Malaka 2022 seharusnya sudah dibelanjakan dan rakyat sudah tanam bahkan sudah panen tapi tidak dilakukan pada awal tahun ”
” Usul konkrit, mengingat Plt Kadisnya baru diganti belum lebih dari 1 bulan sebaiknya fokus saja siapkan grand design untuk bantu bupati implementasikan program Swasembada Pangan”
” Apalagi dalam pemandangan Umum Fraksi dan Sidang Komisi serta Paripurna DPRD sering mengangkat persoalan pertanian terutama traktor besar yang rusak dan tercecer dimana-mana, mesin dan alat pertanian yang rusak dan berhamburan dimana-mana supaya segera diurus dan diperbaiki agar dimanfaatkan dalam pengolahan lahan sebagai persiapan untuk MT 1 ”
” Sebaiknya Plt Kadis yang baru fokus saja urus berbagai persoalan di dinas yang sering diangkat dalam sidang komisi , fraksi dan Paripurna untuk menormalkan kegiatan di kantor dari pada paksakan program Fore Lakateu yang sudah melewati kalender musim tanam karena berpotensi hukum dan bisa menjerat PPK dan Dinas masuk penjara”, ujarnya.
Plt Kadis Pertanian, Stefanus terpisah kepada wartawan mengatakan tetap memperhatikan usul saran anggota Dewan.
” Dalam rapat dengan komisi 2 kita sudah menyampaikan pikiran terkait perbaikan traktor, mesin dan alat pertanian agar bisa dioptimalkan pemanfaatannya”
” Dalam urusan penanaman fore lakateu tentu kita pertimbangkan kalender musim tanam dan kesiapan petani”, bebernya. ( boni)