Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaHeadlineNewsPolitikRegional

Potensi Kecurangan Terbesar Dalam Pilkada Ada di TPS – Ini Tips Untuk Antisipasi!!!!

663
×

Potensi Kecurangan Terbesar Dalam Pilkada Ada di TPS – Ini Tips Untuk Antisipasi!!!!

Sebarkan artikel ini

” Para Saksi di TPS Harus PAHAM DAN JAGA PROSES PEMILIHAN DI TPS Supaya Tidak Terjadi Kecurangan – Yulius Klau)

Malaka – ( 20/7-2024) – Mantan Anggota DPRD Kabupaten Belu 10 tahun, Yulius Klau mengatakan potensi kecurangan terbesar dalam Pilkada ada di TPS sehingga para Saksi harus paham dan menjaga proses pemilihan di TPS supaya tidak terjadi kecurangan.

Mantan Ketua Partai Perindo Malaka yang usung paket SN- KT dan Jurkam SN- KT pada Pilkada Malaka tahun 2020 memperingatkan para Saksi dengan beberapa tips sebagai berikut :

Bahwa Para Saksi di TPS sebelum proses pemilihan di mulai:

1. HITUNG KERTAS SUARA YANG HARUS ADA DI TPS ITU.

2. JUMLAH KERTAS SUARA ITU : jumlah pemilih dalam DPT + 2% tambahan Pemilih, contoh dalam DPT ada 400 pemilih maka KERTAS SUARA YANG HARUS ADA HANYA SEBANYAK: 400 + 8 (2% × 400) = 408 SAJA. Bila ada lebih harus diamankan dan bila kurang harus digenapkan, ini sumber kecurangan/ manipulasi hasil pemilihan di TPS agar para Saksi dan masyarakat awasi hal ini.

3. Para pemilih tidak boleh tinggalkan TPS sampai dengan perhitungan dan foto hasilnya dari C1 plano dan kotak suara diantar ke Kecamatan dan dijaga dengan ketat.

4. Pada saat istirahat makan tidak boleh ada yang didalam ruangan tempat kotak suara, masyarakat harus tetap jaga agar tidak boleh ada kecurangan karena pada saat istirahat makan itu kesempatan untuk dilakukan kecurangan- kecurangan.

5. Semua kita harus jaga agar penyelenggaraan Pilkada ini bersih dan berkualitas, kita harus cegah pengkianatan suara rakyat.

6. Saksi dan masyarakat perhatikan dengan saksama para pemilih yang datang menggunakan KTP, apakah betul dia penduduk dari desa di TPS tersebut, ataukah orang lain yang dimobilisir para Penipu, untuk memastikan asal orang tersebut, tanya rumahnya dimana, siapa orang tuanya, siapa saudaranya, selama ini ada dimana sehingga nama tidak tercantum di DPT TPS tersebut, saksi dan masyarakat harus ketat menjaga pemilih-pemilih yang gunakan KTP tersebut karena itu salah satu sumber KECURANGAN yang dilakukan oleh orang-orang yang sebut diri pemain Pilkada. ( boni)