Malaka – Plt Kadistan Malaka, Stefanus Nahak Klau menginstruksikan semua PPL untuk mendata semua Alsintan yang menyebar di 12 Kecamatan dan 127 Desa yang menyebar di Malaka.
Dari pendataan itu dapat diketahui potensi Alsintan yang dimiliki baik dari aspek jenis, jumlah, persebaran termasuk kondisinya masih baik atau rusak. Dari sana akan diperoleh gambaran riil tentang potensi aset alsintan yang dimiliki untuk mendukung program Swasembada pangan.
Plt Kadistan Malaka, Stefanus mengatakan hal itu saat dikonfirmasi wartawan media ini, Sabtu ( 27/8-2022).
Stefanus mengatakan sejak dirinya dipercaya memimpin Distan Malaka beberapa bulan lalu belum mendapatkan data valid terkait potensi Alsintan yang dimiliki Pemerintah baik yang dikelola dinas maupun yang menyebar disemua kelompok tani sehingga pendataan ulang secara menyeluruh harus dilakukan untuk mendapatkan gambaran utuh termasuk alsintan yang masih baik atau masih rusak.
” Kami sudah rapat dengan para PPL yang menyebar diseluruh kecamatan dan desa terkait pendataan aset milik pemerintah itu karena hingga saat ini kita tidak tahu persis berapa aset alsintan yang dimiliki termasuk aset yang masih baik atau rusak”
” Contoh konkrit, Aset traktor lahan kering milik pemerintah totalnya 60 unit traktor namun kita tidak tahu pasti berapa yang baik, rusak ringan , rusak berat dan penyimpanannya dimana saja”
” Saya sudah panggil PPL untuk data semuanya termasuk kondisi riil di lapangan. Kalau rusak ringan atau rusak berat maka harus diidentifikasi untuk dilakukan penanganan untuk perbaikan”
” Kita akan kumpulkan semua traktor itu pada satu tempat penyimpanan sehingga memudahkan pengontrolan dan perawatan”
” Pendataan Alsintan itu termasuk traktor lahan basah, mesin pompa air, Cultivator dan sarana prasarana pertanian yang menyebar di kelompok-kelompok tani juga harus didata semua untuk mengetahui kondisi riilnya”
” Saya sudah minta PPL data semua aset untuk kita tahu persis potensi yang dimiliki.
Kalau urus traktor dan data aset saja tidak bisa maka Dinas akan ambil alih turun data di lapangan”
” Pendataan ini penting karena dari pengamatan saya, selama tahun 2021 dan 2022 ada program untuk pengadaan alsintan sementara masih banyak alsintan yang ada di gudang yang belum dimanfaatkan. Ini aneh, bagaimana sarana/prasarana dan mesin pertanian masih ada dan belum digunakan tetapi program pengadaan baru jalan terus”
” Kita harus optimalkan pemanfaatannya dulu, bila ada kekurangan baru dilakukan pembelanjaan baru”, tandasnya. ( Yerem)