Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineHumanioraRegional

Petani Pemakai Air Diminta Disiplin Gunakan Air Untuk Implementasikan Program SBS-HMS Dibidang Pertanian

9
×

Petani Pemakai Air Diminta Disiplin Gunakan Air Untuk Implementasikan Program SBS-HMS Dibidang Pertanian

Sebarkan artikel ini

Malaka – Dalam rangka mengimplementasikan keberhasilan Program Unggulan Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran – Henri Melki Simu (SBS-HMS) di bidang pertanian, para petani pengguna air di Daerah Irigasi Malaka Sayap Kanan (Weliman – Malaka Barat) diminta untuk disiplin dalam menggunakan air irigasi secara tertib dan sesuai dengan pengaturan teknis yang telah dilakukan oleh petugas.

Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Malaka, Lorens Haba, menegaskan bahwa seluruh pintu air di jaringan irigasi telah disetting oleh petugas agar ketersediaan air mencukupi untuk seluruh area pertanian selama Musim Tanam Kedua (MT II). Untuk itu, masyarakat dilarang keras melakukan tindakan sepihak seperti menutup atau membuka pintu air sembarangan, menyumbat saluran dengan batang pisang atau kayu, maupun membobol saluran irigasi.

“Tindakan semacam itu akan mengganggu distribusi air secara menyeluruh dan sangat merugikan petani lainnya. Pemerintah sangat serius dalam menjaga agar irigasi berfungsi optimal guna mendukung produktivitas pertanian rakyat,” jelas Lorens Haba.

Senada dengan hal tersebut, Staf Pengamat DI Malaka Kanan, Yoseph Bere, menambahkan bahwa sejumlah titik rawan gangguan telah teridentifikasi, terutama di kawasan Dusun Kakait dan sekitarnya. Ia menjelaskan bahwa pintu air BBKA 6 sering kali ditutup secara ilegal oleh oknum warga. Jika hal ini terjadi, air akan meluap dan menggenangi pemukiman warga di Lakulo.

Kondisi serupa juga terjadi pada pintu air BSK 1 di wilayah Haitimuk. Jika pintu ini dibuka tanpa kendali, air dapat menggenangi permukiman dan jalan raya di Desa Kleseleon, padahal kebutuhan air di wilayah tersebut hanya mencakup belasan hektar sawah milik warga di Umaau dan Kleseleon.

“Petugas juga menemukan adanya kebiasaan masyarakat yang menutup pintu utama BBKA 1 pada malam hari, sehingga menyebabkan genangan air di jalan raya. Ini sangat berbahaya dan tidak dibenarkan,” tegas Yoseph Bere.

Selain itu, pintu air BSK 4 Umaau tidak boleh ditutup karena akan menyebabkan banjir di jalan raya. Sementara di wilayah BBKA 7, petani dilaporkan sering menutup aliran air menggunakan batang pisang atau kayu. Tindakan ini menyebabkan genangan di sekitar area terjunan dan menjadi masalah serius yang terus diwaspadai petugas.

Untuk mengatasi hal ini, Lorens Haba menyampaikan bahwa pihaknya telah menginstruksikan petugas irigasi untuk melakukan pengawasan ketat di sejumlah pintu strategis, seperti BBKA 5, 6, dan 7, guna mencegah tindakan-tindakan yang bisa merusak sistem distribusi air.

“Program SBS-HMS di bidang pertanian hanya bisa berhasil jika seluruh elemen masyarakat, terutama petani, ikut menjaga dan menjalankan aturan terkait penggunaan air irigasi. Disiplin dalam pengelolaan air adalah kunci untuk meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani,” tutup Lorens Haba.

Editor : Boni Atolan