Scroll untuk baca artikel
HeadlineLintas Provinsi

Pemprov Kepri Perkuat Kerja Sama dengan BMKG untuk Mitigasi Bencana

8
×

Pemprov Kepri Perkuat Kerja Sama dengan BMKG untuk Mitigasi Bencana

Sebarkan artikel ini

Radar Malaka, Tanjungpinang – Melihat kondisi cuaca yang kurang bersahabat belakangan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) telah memutuskan untuk memperkuat kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepri guna memastikan mitigasi bencana serta mendukung kenyamanan iklim pariwisata di Kepri, terutama menyongsong perayaan Tahun Baru Imlek 2025.

Keputusan tersebut diumumkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara, saat menerima audiensi dari Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Kepri, Endarwin, beserta jajaran BMKG Kepri di Ruang Kerja Sekdaprov Kepri, Lantai 3, Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang, pada Selasa, 14 Januari 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Adi menekankan pentingnya penyampaian informasi cuaca kepada masyarakat, terutama mengingat tingginya curah hujan yang telah melanda Kepri dalam beberapa hari terakhir.

“Kita berupaya mengedukasi informasi, prediksi cuaca, dan potensi risiko bencana guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan situasi terkini. Dengan peringatan yang diberikan, masyarakat menjadi lebih waspada,” ujar Adi.

Adi juga menyoroti persiapan jelang Tahun Baru Imlek yang diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kepri. Dia menegaskan komitmennya untuk memperkuat langkah-langkah mitigasi guna mencegah insiden tak diinginkan serta menjamin kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan.

Adi turut memberikan penghargaan kepada BMKG atas inovasi-inovasi informatif seperti aplikasi Info BMKG dan Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS), yang menyediakan data cuaca, iklim, kualitas udara, gempa bumi, serta informasi cuaca maritim.

“Kami akan menggalakkan penyebaran aplikasi-aplikasi ini agar masyarakat dapat dengan mudah memantau perkiraan cuaca. Peringatan sebelum waktu akan disampaikan mulai seminggu hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem mengancam, suatu langkah krusial khususnya bagi para wisatawan dan nelayan,” tambah Adi.

Adi juga memerintahkan Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri untuk segera mengambil langkah-langkah mitigasi dan bersama-sama melibatkan camat beserta pengelola desa wisata dalam upaya menyebarkan informasi cuaca kepada masyarakat.

“Kami meminta Kerjasama dari Kadis Pariwisata dan BPBD Kepri untuk segera mengambil tindakan terkait. Kami juga akan mengumpulkan camat dan pengelola desa wisata guna mensosialisasikan hal ini,” ungkap Adi.

Di samping itu, Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Kepri, Endarwin, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi diperkirakan masih akan berlangsung hingga Maret-April 2025.

“Fenomena seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan cold surge turut serta berkontribusi terhadap tingginya curah hujan serta gelombang di perairan Kepri, kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor apabila tidak dikendalikan dengan baik,” papar Endarwin.

BMKG Kepri tetap akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan peringatan dini hingga ke level kecamatan, terutama menjelang Tahun Baru Imlek.

BMKG juga menghadirkan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) yang memberikan informasi cuaca di rute perjalanan, bandara, pelabuhan, hingga lintasan penyeberangan.

“Peringatan dini ini diarahkan untuk membantu para wisatawan dan masyarakat dalam penjadwalan perjalanan mereka serta penyesuaian dengan kondisi cuaca. Tindakan ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat serta wisatawan ketika liburan Imlek, sekaligus mengurangi dampak dari cuaca ekstrem di Kepulauan Riau,” pungkas Endarwin.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Ay