Malaka – Pemerintah Kabupaten Malaka -Provinsi NTT masih slow respon terkait penangan efek banjir bandang Benenai. Di beberapa titik banjir warga mengeluh kekurangan air bersih untuk minum dan masak. Untuk memenuhi kebutuhan emergency warga harus beli air dari desa tetangga untuk konsumsi keluarga terutama anak-anak.
Warga Dusun Manuoan – Desa Oanmane -,Kecamatan Malaka Barat , Yosef Alfrianto Bria mengatakan hal itu kepada wartawan saat berkunjung ke lokasi banjir di Sukabilulik- Desa Oanmane, Minggu (29/12-2024).
Dia mengatakan salah satu kesulitan yang dialami warga disini adalah kesulitan mengakses air bersih untuk konsumsi.
” Mulai tadi pagi warga harus beli air galon di desa tetangga untuk konsumsi dan masak karena hampir semua sumur di desa Oanmane tercemar banjir sehingga tidak layak konsumsi”, ujarnya.
Kades Oanmane, Nor Nahak dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu bahwa di wilayah desanya masyarakat kekurangan air bersih.
” Sumur-sumur warga banyak yang rusak dan tercemar banjir sehingga tidak layak konsumsi, kalau dipaksakan masyarakat bisa sakit”, ujarnya.
” Sampai saat ini belum ada intervensi dari Dinsos dan BPBD Malaka terkait ketersediaan air bersih. Tadi ada telp dari Kalak BPBD katanya mau ke Oanmane tetapi masih berkumpul bersama di rumahnya Pak Sekda”, imbuhnya.
Kepala Desa Motaain, Ambros Klau kepada wartawan mengatakan ketersediaan air bersih di desa Motaain relatif aman karena warga miliki sumur bor sehingga bisa dimanfaatkan.
” Kesulitan warga saat ini adalah ketersediaan minyak tanah untuk masak. Warga tidak bisa gunakan kayu api untuk masak karena kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk siapkan kayu api”, ujarnya.
Sekda Malaka, Ferdi Un Muti dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Camat Malaka Barat, Remi Bria terkait kebutuhan warga yang terdampak banjir bandang Benenai.
” Saat ini Kadis Sosial lagi di rumah dan sudah memerintahkan sopir truk untuk isi BBM supaya langsung melayani air bersih bagi warga yang terdampak banjir”, ujarnya.
” Kadis Sosial juga sudah melaporkan ada beras yang bisa digunakan untuk bantu warga”, bebernya.
” Khususnya untuk ketersediaan Minyak tanah tidak ada persiapan di dinsos dan sementara dicarikan solusinya”, paparnya.
” Kami juga sudah perintahkan Kadis PU supaya segera lakukan pemantauan di lokasi untuk melihat tanggul yang bocor supaya kalau bisa dilakukan penanganan darurat dengan memanfaatkan dana BTT 2024 yang masih tersedia”, imbuhnya.
Ditanya wartawan terkait slow respon dan lambannya penanganan pemerintah terhadap warga yang terdampak banjir, Sekda Ferdi mengatakan pemerintah selalu responsif terhadap penanganan banjir dan bencana.
” Ini pas hari Minggu dan libur tetapi setelah dapat laporan dari Camat Malaka Barat kami langsung koordinasikan dengan dinas teknis terkait untuk melakukan intervensi sesuai kondisi di lapangan”, tandasnya. ( boni)