Malaka, Pemerintah Daerah (Pemda) Malaka akan melakukan lounching Fore Lakateu varietas Vima 3 pada bulan Agustus tahun ini.
Direncanakan lounching Fore Lakateu varietas vima 3 tersebut akan dilakukan setelah tanggal 17 Agustus 2023 atau setelah Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78.
Meskipun sudah mau dilounching namun prose pemasarannya masih belum jelas atau harga belum ditentukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka drh. Januaria Maria Seran saat ditemui awak media sesuai mengikuti upacara 17 Agustus di lapangan umum Betun, Kamis 17 Agustus 2023.
“Untuk Fore Lakateu kita rencanakan akan lounching setelah 17 Agustus ini. Dan kita belum menentukan harga untuk Fore Lakateu karena benih yang kita gunakan itu benih yang sudah ada dan dipakai lagi sebagai bibit sehingga harganya pasti berbeda dengan benih konsumsi,”ujar drh. Yeni Seran.
Masih menurut drh. Yeni Seran pihaknya masih mengupayakan terkait pemasaran hasil produksi Fore Lakateu.
“Proses pemasaran kita sementara mengupayakan meskipun kita belum menentukan harga tetapi kita sudah persiapkan berapa harga yang pantas untuk petani kita sehingga petani senang menanam Fore Lakateu,”ungkap drh. Yeni Seran.
Sementara terkait dengan lokasi intervensi Pemerintah untuk komoditi Fore Lakateu drh. Yeni Seran mengatakan tersebar di 10 Kecamatan dengan luasan lahan 300 hektar.
“Penyebaran Fore Lakateu ada di 10 Kecamatan dengan luasan 300 hektar saya tidak hafal kelompok taninya menyebar di desa mana saja tapi yang pasti ada di 10 Kecamatan,”ujarnya.
Lanjut drh. Yeni Seran dari 300 hektar lahan yang dipakai untuk komoditi Fore Lakateu 250 hektar menggunakan APBD dan 50 hektar lainnya sumber pendanaannya dari Provinsi.
10 Kecamatan yang menjadi lokasi intervensi Pemerintah untuk komoditi kacang hijau Fore Lakateu varietas vima 3 yakni Kecamatan Kobalima, Kobalima Timur, Malaka Timur, Sasitamean, Malaka Tengah, Weliman, Wewiku dan Malaka Barat untuk luasan lahan 250 hektar. Sementara 50 hektar lainnya tersebar di dua Kecamatan yakni Rinhat dan Botin Leobele.
“Untuk 250 hektar dari APBD Kabupaten Malaka tersebar di 31 Desa dan 41 kelompok tani dan dari APBD Provinsi tersebar di 5 Desa dan 5 kelompok tani.
“Sehingga sesuai dengan kesepakatan saat penyerahan benih kepada kelompok tani, produksi komoditi Fore Lakateu itu 1 ton sehingga dari lahan 300 hektar di Kabupaten Malaka estimasi kita itu kurang lebih 300 ton,”tandas drh. Yeni Seran. ( gonza)