Radarmalaka.com, Tanjungpinang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Tanjungpinang mengadakan Lomba Bercerita bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas IV di Tanjungpinang.
Acara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, di ballroom Hotel Pelangi Kota Tanjungpinang, pada Rabu, 26 Juni 2024.
Dalam sambutannya, Zulhidayat berharap bahwa lomba ini akan meningkatkan minat baca dan bakat siswa dalam literasi, khususnya dalam memahami dan menghargai kearifan lokal Tanjungpinang.
Satu hal yang lebih penting, lomba ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkenalkan khazanah budaya lokal Tanjungpinang dengan tujuan agar siswa-siswi SD dan MI merasa mencintai dan memahami pentingnya pelestarian kearifan lokal yang dimiliki daerah mereka.
“Idealnya lomba ini bukan hanya sebuah ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sebuah sarana terbaik untuk mengenalkan dan memperkenalkan kearifan lokal yang setidaknya sudah dikenal oleh sebagian kecil masyarakat,” ujar Zulhidayat.
Dia juga mengekspresikan kebanggaannya terhadap sejarah dan kebudayaan Tanjungpinang yang gemilang, baik dari segi ekonomi maupun kebudayaan. Terutama dalam menjaga dan melestarikan khazanah budaya Melayu, sebagai suatu upaya dalam memastikan kearifan lokal menjadi bagian dalam membangun identitas Tanjungpinang di masa depan.
“Kota Tanjungpinang memiliki banyak manuskrip kuno dan warisan budaya yang harus tetap kita lestarikan, termasuk Pulau Penyengat yang kaya akan sejarah,” ujar Zulhidayat.
Karenanya, Zulhidayat mengajak semua pihak untuk terus mendukung dan menginspirasi anak-anak Tanjungpinang untuk mengembangkan minat literasi mereka.
“Mari bersama-sama kita mendukung minat dan bakat anak didik kita dalam mempelajari literasi, karena literasi adalah kunci keberhasilan mereka di masa depan,” ajak Zulhidayat.
Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan, Sony Andriana Kusuma, menjelaskan bahwa lomba bercerita ini diikuti oleh 62 siswa-siswi SD kelas IV dari 48 sekolah yang ada di Tanjungpinang. Lomba akan berlangsung selama dua hari, mulai dari tanggal 26 hingga 27 Juni 2024.
Para peserta akan menceritakan kisah tentang kearifan lokal Kepulauan Riau (Kepri) seperti Alkisah Pulau Penyengat, Pulau Tapai, Negeri Tanjungpinang, Kisah Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Putri Pandan Berduri, Punai Anai, dan Batu Beranak.
“Dewan juri akan menilai peserta untuk meraih peringkat terbaik 1-3 serta juara harapan 1-3. Mereka berhak mendapatkan uang pembinaan, tropi, dan sertifikat sebagai penghargaan atas partisipasi dan prestasi mereka,” jelas Sony.
“Untuk para pemenang terbaik, mereka akan lanjut ke tingkat Provinsi yang bakal diselenggarakan pada bulan Juli mendatang,” tutup Sony.
Editor: Budi Adriansyah