Malaka – Penambahan kuota teda, Pembayaran TPP yang molor dan tidak sama, Kurangnya Jam mengajar bagi guru Sertifikasi, tidak ada sarana penunjang jaringan, penambahan kuota penerima PIP, Minimnya Judul Buku di Perpustakaan Sekolah, fasilitas pendukung lab sekolah belum memadai menjadi isu sentral diskusi Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Agustinus Nahak bersama Kepala Sekolah dan Dewan Guru di Aula Pertenuan SMAN Harekakae -Kabupaten Malaka, Jumat (29/11-2024).
Guru SMAN Harekakae, Sarinda Dahu mengatakan Pemprov NTT harus memperhatikan penambahan kuota tenaga kontrak Provinsi bagi guru di SMAN Harekakae dengan memperhatikan mata pelajaran di sekolah agar ada pemerataan bagi sekolah SMAN di NTT.
” Usul konkrit tenaga guru Komite di SMAN Harekakae bisa diusulkan ke guru kontrak Provinsi untuk mengurangi beban komite sekolah”, ujarnya.
” Kita juga usulkan supaya siswa penerima PIP di SMAN Harekakae perlu ditambah kuotanya karena banyak siswa petani yang perlu dicover”, tambahnya.
Dewan guru lainnya, Winda Kase dalam kesempatan yang sama mengeluhkan tentang keterlambatan pembayaran TPP dan nominal pembayarannya berkurang dan bervariasi padahal beban kerjanya sama.
” Tahun 2024 TPP baru dibayar hingga bulan Maret dan kekurangan pembayaran TPP 2022 masih 4 bulan belum dibayar. Kita patut pertanyakan kenapa jumlahnya berkurang dan kenapa bervariasi antara satu dengan lainnya padahal beban kerjanya sama”, ujarnya.
Dewan Guru, Lin Mansanulu mengeluhkan tentang Jam Sertifikasi yang masih sangat kurang, faktanya para guru kekurangan jam mengajar karena rombel tidak mencukupi sehingga menjadi persoalan serius bagi para guru yang harus dicarikan solusi.
Guru Rudolf mengusulkan supaya ada penambahan judul buku di perpustakaan berupa buku fiksi dan non fiksi supaya menambah minat siswa mengunjungi perpustakaan sekolah.
Dia menambahkam Lab bahasa alatnya tidak ada/
fasilitas pendukung tidak ada. Gedungnya ada tetapi fasilitas pendukung tidak menunjang.
Kasek SMAN Harekakae, Robertus Bria Tahuk dalam kesempatan yang sama menyampaikan terkait pelaksanaan kegiatam
Intrakulikuler belum optimal karena perangkat jaringan di sekolah belum optimal .
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT, Agustinus Nahak dalam kesempatan yang sama mengatakan semua persoalan dan kebutuhan yang disampaikan kasek bersama dewan guru akan dibawakan dalam rapat komisi DPRD NTT dan RDP bersama Dinas P dan K Provinsi NTT untuk dicarikan solusi. ( boni)