Scroll untuk baca artikel
Nasional

Konflik Internal Garuda, Asosiasi Pilot Garuda (APG) Desak Presiden Prabowo Evaluasi Manajemen Garuda

11
×

Konflik Internal Garuda, Asosiasi Pilot Garuda (APG) Desak Presiden Prabowo Evaluasi Manajemen Garuda

Sebarkan artikel ini

RADAR MALAKA – Polemik internal di tubuh maskapai nasional PT Garuda Indonesia kembali mencuat ke permukaan.

Asosiasi Pilot Garuda (APG) secara terbuka menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi manajemen Garuda yang dinilai tidak mencerminkan prinsip profesionalisme dan tata kelola yang baik.

Dalam pernyataannya, APG mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap direksi dan manajemen perusahaan pelat merah tersebut.

Masalah utama yang disorot APG adalah masuknya Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama di Lion Air Group, salah satu kompetitor utama Garuda.

Masuknya Wamildan dinilai tidak hanya menciptakan potensi konflik kepentingan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan upaya sistematis “lionisasi” dalam tubuh Garuda Indonesia.

“Kami mempertanyakan dasar penunjukan sosok dari kompetitor yang tidak memiliki rekam jejak prestasi signifikan. Ini bukan hanya soal individu, tetapi tentang bagaimana agenda oligarki bisa masuk dan merusak sistem di perusahaan negara,” ujar pihak internal maskapai Garuda Indonesia.

Kekhawatiran semakin menguat dengan fakta bahwa Wamildan tidak datang sendiri. Ia membawa sejumlah orang dari lingkungan Lion Group untuk menempati berbagai posisi strategis di Garuda Group.

Dari dokumen yang beredar, terungkap nama-nama seperti Darsito yang kini menjadi Direktur Utama Citilink, Bobi sebagai Direktur GMF AeroAsia, serta sejumlah individu lain yang kini menjabat sebagai Vice President di berbagai divisi.

Tak hanya itu, penempatan sejumlah figur yang diduga memiliki relasi pribadi dengan Dirut Wamildan, seperti Evlin dan Vica, turut memicu kecurigaan publik terkait nepotisme dan penyalahgunaan wewenang. Lebih ironis lagi, beberapa nama yang diangkat diketahui pernah terlibat dalam kasus atau skandal di tempat kerja sebelumnya.

Berbagai Pihak internal Garuda Indonesia menyoroti pola kerja salah satu calon pejabat, Heri, yang disebut-sebut akan menduduki posisi Direktur Operasi.

Heri diketahui kerap berpindah antara Garuda dan Lion Air, tergantung pada kondisi keuangan maskapai. Hal ini dinilai mencerminkan sikap oportunistik yang tidak selaras dengan prinsip AKHLAK yang selama ini digaungkan oleh Kementerian BUMN.

“Atas dasar itu semua, kami meminta Presiden Prabowo dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk meninjau ulang struktur kepemimpinan Garuda. Perlu ada tindakan tegas untuk menghentikan praktik-praktik tidak sehat ini demi menjaga integritas dan keberlangsungan maskapai kebanggaan Indonesia,” tegasnya.

Jika tidak ada tindakan cepat dan tegas, berbagai pihak internal Garuda khawatir kepercayaan publik dan kinerja Garuda yang baru mulai pulih pasca-pandemi akan kembali terpuruk.***