Radar Malaka.com, Bintan – Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Misni, baru-baru ini menemani Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam kunjungan lapangan Ekonomi Biru di Kampong Teripang, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan.
Turut mendampinginya adalah Deputi Bidang Ekonomi Amalia Adininggar Widyasanti, Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo, dan Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, Wahyu Wijayanto.
Kunjungan lapangan ini merupakan bagian dari upaya Pengembangan Ekonomi Biru, yang merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru. Salah satu indikator yang dikembangkan untuk mengukur kualitas pengembangan ekonomi biru di suatu daerah adalah melalui penyusunan Indeks Ekonomi Biru Indonesia (Indonesia Blue Economy Index, IBEI).
Kampong Teripang merupakan salah satu contoh kearifan lokal di Provinsi Kepri yang menghasilkan banyak produk dari bahan dasar teripang. Tidak hanya dikenal dalam bentuk makanan, teripang juga menjadi salah satu sumber kolagen bagi kecantikan dan kesehatan tubuh.
“Kami senang bisa mengunjungi Kampong Teripang. Ini merupakan contoh nyata tentang bagaimana potensi lokal bisa dikembangkan sebagai bagian dari upaya menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Misni dalam kesempatan tersebut.
Pada Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, telah ditetapkan visi Indonesia Emas 2045: Indonesia sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.
Dalam visi tersebut, Indonesia menjadi negara kepulauan yang memiliki ketangguhan politik, ekonomi, keamanan nasional, dan budaya atau peradaban bahari sebagai poros maritim dunia.
Salah satu langkah menuju visi tersebut adalah dengan melakukan transformasi ekonomi untuk meningkatkan produktivitas, termasuk pengembangan ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Kunjungan ke Kampong Teripang ini memberi kami ide bagaimana memanfaatkan potensi lokal sebagai bagian dari transformasi ekonomi,” tambah Misni.
Editor: Budi Adriansyah