Scroll untuk baca artikel
HeadlineLintas Provinsi

Kepri Menekan Pengangguran dengan Fokus pada Pendidikan dan Pelatihan

212
×

Kepri Menekan Pengangguran dengan Fokus pada Pendidikan dan Pelatihan

Sebarkan artikel ini

Radarmalaka.com, Tanjungpinang – Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Februari 2024 sebesar 6,94 persen benar-benar layak diapresiasi oleh semua pihak.

Kepri telah menjadi tempat yang diminati oleh pencari kerja dari luar daerah. Oleh karena itu, penurunan TPT ini menunjukkan adanya perbaikan dalam iklim usaha dan penyerapan tenaga kerja di Kepri.

Kepri, sebagai pintu masuk untuk pekerja migran Indonesia dari luar negeri, mempengaruhi jumlah pengangguran di wilayah ini.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya pekerja migran yang memilih untuk menetap dan mencari pekerjaan di Kepri.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepri, Mangara M. Simarmata, menjelaskan bahwa mayoritas penduduk yang bekerja di Kepri memiliki latar belakang pendidikan yang sama, yaitu SMA/sederajat.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, dari total 1.003.390 orang penduduk yang bekerja di Kepri, penduduk yang berpendidikan SMA mencapai 31,21 persen, sementara berpendidikan SMK mencapai 19,02 persen dari total tenaga kerja.

“Dominasi pendidikan SMA pada angkatan kerja kita sesuai dengan dinamika yang ada saat ini. Namun, peningkatan angkatan kerja tetapi penurunan angka pengangguran merupakan indikasi yang sangat positif bagi kita semua,” jelas Mangara, pada Senin, 20 Mei 2024.

Untuk dapat menyerap tenaga kerja yang berpendidikan SMA/sederajat sesuai dengan kebutuhan industri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri terus berfokus pada peningkatan kemampuan dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersedia di Kepri.

Mangara juga menyebutkan bahwa Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, terus proaktif dalam melakukan lobi ke Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI) untuk mendapatkan dukungan dalam peningkatan kualitas pelatihan di BLK.

Pada sebuah audiensi antara Ansar dengan Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah, pada Kamis, 22 Februari 2024 lalu, Ida Fauziyah menyatakan siap memberikan dukungan untuk melengkapi fasilitas dan peralatan di BLK Kabur Karimun, sehingga dapat beroperasi secara maksimal sesuai dengan tujuan pendiriannya.

Gedung workshop BLK di Karimun akan fokus pada pelatihan keterampilan teknik las, kelistrikan, dan mekanikal (alat berat), untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri di daerah Karimun dan Provinsi Kepri.

Tidak hanya itu, Mangara mengatakan bahwa upaya untuk menekan angka pengangguran di Kepri juga dilakukan melalui job fair yang diadakan oleh perusahaan dan industri. Salah satunya adalah job fair yang digelar oleh PT, Bintan Alumina Indonesia (BAI) untuk 793 posisi kerja.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepri juga membuka kembali program magang di perusahaan tahun 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi para pencari kerja di wilayah Kepri.

“Pekerja magang bisa mengasah keterampilannya dalam industri dan mendapatkan skill, knowledge, dan sikap kerja yang baik sehingga dapat lebih mudah menyerap pekerjaan di pasar kerja,” ujar Mangara.

Pendaftaran magang tenaga kerja bisa dilakukan melalui laman ayomagangvokasi.id dengan memilih lokasi di Kepri.

Laman tersebut akan menampilkan beberapa perusahaan yang menyelenggarakan program magang beserta jabatan yang tersedia. Dokumen persyaratan dapat langsung dikirim ke perusahaan penyelenggara untuk dilakukan seleksi.

Dengan melakukan berbagai strategi ini, Pemprov Kepri berkomitmen untuk terus bekerja untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas tenaga kerja Kepri.

Diharapkan, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dapat menciptakan iklim kerja yang semakin baik, sehingga Provinsi Kepri dapat menjadi suatu daerah yang sejahtera dan maju.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Jlu