JAKARTA: Jelang Liga 3 Nusa Tenggara Timur (NTT) Bintang Timur Atambua (BeTA) menunjuk mantan pemain Pelita Jaya Alexander Saununu sebagai pelatih.
Sedangkan pelatih lama yakni Couch Ofi tetap dipertahankan, namun di posisi asisten pelatih.
Kabar ini disampaikan Maneger Tim Serena C.Francis, menjelang persiapan akhir BeTA Atambua menghadapi El Tari Memorial Cup (ETMC) yang juga merupakan kompetisi Liga 3 wilayah NTT yang akan digelar di Kabupaten Lembata (Flores).
“Alexander Saununu ditunjuk sebagai Head Couch dibantu asisten Couch Ofi, sementara Couch Maman Suryaman kembali sebagai Direktur Teknik,” tegas Rena begitu Serena disapa.
Saat ini ada 28 pemain yang sedang dipersiapkan di Markas BeTA Atambua. Mereka saat ini masih dibawa arahan Couch Ofi. Sementara Couch Alex akan tiba di Atambua tanggal 31 Agustus untuk memantau langsung seleksi akhir. Dengan kekuatan 23 pemain, tim dengan julukan Macan Batas, akan bertolak ke Lembata tanggal 6 September 2022.
Menurut Serena, BeTa Atambua saat ini mempersiapkan tim Academy hasil binaan pelatih asal Belanda Bert Pentury, 7 tahun silam. Tim ini pernah mewakili Indonesia di ajang Arafura Cup di Darwin, Autralia.
“Sayangnya 3 pemain Marten Yetimau asal Alor, Crespo Hale asal Belu, dan Erik Kaba asal Timor Tengah Selatan yang pernah dikirim berlatih di Ajax, Belanda, tidak bisa bergabung. Beberapa waktu lalu mereka ikut tes manjadi anggota TNI, dan sudah diterima sebagai Polisi dan Angkatan Laut,” tutur Rena.
Kehadiran Couch Alexande Saununu di kancah sepak bola NTT, bagi mantan winger Pelita Jaya ini bukan dunia baru. Tahun 2015, dia pernah menukangi tim Pra PON NTT. Meski demikian, pria kelahiran 27 September 1970 tersebut sudah tak asing dalam dunia kepelatihan. Sebelumnya, dia juga sempat melatih PS Badung dalam Divisi 1 musim 2014 dan Perseru, Serui. Terakhir diketahui Alex melatih tim Liga 3 Persikap Pekalongan.
Alexander Saununu adalah mantan pemain nasional sepak bola Indonesia. Pada masa kariernya ia pernah bermain untuk Mastrans Bandung Raya, Pelita Jaya dan Persikab. Saat ini ia menekuni kariernya sebagai pelatih dengan mengantongi lisensi A AFC. Sebagai pelatih, pria berdarah Ambon ini terkenal disiplin, namun humanis.
“Saya berterima kasih kepada owner BeTA, Fary Francis yang sudah mempercayai saya melatih BeTA ke ajang El Tari Memorial Cup, di Lembata. Target saya pertama, lolos pool aja dulu. Selanjutnya kita lihat lagi,” ujar Alex saat ditemui di bilangan Lebak Bulus.
El Tari Memorial Cup merupakan salah satu event tertua di provinsi NTT. Selain Alexander Saununu, Maura Hally dan Eduard Mangolomi dikabarkan sudah berada di Lembata menukangi Persebata, Lembata. Kedua legenda Persebaya dan Niac Mitra ini dipercaya Askab Lembata untuk melatih tim tuan rumah.
Kehadiran pelatih nasional dengan segudang pengalamannya diharapkan dapat meningkatkan level kompetisi sepak bola di NTT. Pekerjaan rumah Asprov NTT, kini bagaimana meningkatkan peran wasit, menjaga fair play dari ETMC. Alangkah bagusnya kalau Asprov bisa meminta PSSI untuk menugaskan wasit yang berkualitas, sehingga bobot dari kompetisi ini bisa terjaga. Jangan sampai setiap ETMC, tuan rumah sudah bisa dipastikan juaranya, mirip dengan kompetisi Liga, belum selesai sudah bisa diprediksi tim yang terdegredasi. ( fw)