HeadlineLintas Provinsi

Jamuan Hangat di Tanjungpinang, Gubernur Kepri Paparkan Kepri sebagai “Permata Biru Ekonomi” di Hadapan Ketua DPD RI

22

Radar Malaka, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menjamu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin dalam sebuah jamuan makan malam yang berlangsung hangat di Gedung Daerah, Tanjungpinang, pada Minggu, 8 Juni 2025 malam.

Dalam pertemuan tersebut, Ansar didampingi oleh Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Kepri. Sementara itu, Sultan Bachtiar hadir bersama Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung dan Anggota DPD RI Dapil Kepri, Dharma Setiawan.

Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab, diwarnai diskusi strategis seputar potensi dan tantangan pembangunan di wilayah kepulauan yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara ASEAN tersebut.

Ansar menyampaikan bahwa Kepri memiliki posisi geografis yang sangat strategis, dengan 96 persen wilayahnya berupa lautan dan hanya 4 persen daratan. Provinsi ini terdiri dari 2.408 pulau, dengan 394 pulau di antaranya berpenghuni dan 22 pulau berada di wilayah perbatasan.

“Provinsi Kepulauan Riau ini kami sebut sebagai Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia. Kami berada di jalur vital perdagangan internasional Selat Malaka dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, yang setiap tahun dilintasi sekitar 80 ribu kapal dan 70 juta kontainer,” kata Ansar.

Tak hanya potensi maritim, Kepri juga dinilai menjanjikan dalam sektor investasi, pariwisata, dan kelautan-perikanan. Ansar menjelaskan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berkembang di wilayahnya, seperti KEK Galang Batang, Nongsa Digital Park, Batam Aero Technic, Tanjung Sauh, hingga KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam.

“Didukung pula oleh Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di Batam, Bintan, dan Karimun serta 21 kawasan industri aktif, Kepri menjadi magnet investasi nasional dan internasional,” tambahnya.

Di sektor pariwisata, Kepri berada di peringkat ketiga nasional sebagai daerah dengan kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak, setelah DKI Jakarta dan Bali. Sementara dalam sektor kelautan dan perikanan, Kepri mencatat potensi tangkapan laut sebesar 1,3 juta ton per tahun, serta perikanan budidaya sebanyak 27.436 ton, dengan komoditas unggulan seperti cumi-cumi, ikan pelagis, kepiting, hingga lobster.

Ansar juga mengungkapkan bahwa berbagai indikator pembangunan di Kepri menunjukkan tren positif. Pertumbuhan ekonomi Kepri pada 2024 mencapai 5,02% dan meningkat menjadi 5,16% pada triwulan pertama 2025, tertinggi ketiga di Sumatera. Inflasi pada Mei 2025 tercatat 1,73% secara tahunan (year-on-year), dan tingkat kemiskinan turun menjadi 4,78%, terendah di Sumatera dan keempat nasional.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepri juga mencatatkan angka membanggakan, yaitu 79,89 pada 2024, tertinggi di Sumatera dan ketiga secara nasional setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta.

Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Pemerintah Provinsi Kepri. Dia menegaskan pentingnya Kepri dalam konteks geopolitik dan geoekonomi nasional.

“Kepri bukan hanya penting bagi Sumatera, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan, khususnya dalam perdagangan internasional dan pertahanan maritim,” ujar Sultan.

Dia menambahkan, DPD RI siap mendukung upaya percepatan pembangunan di daerah kepulauan seperti Kepri. Menurutnya, wilayah dengan karakteristik kepulauan membutuhkan pendekatan khusus, terutama dalam hal infrastruktur, konektivitas, dan layanan publik.

“Kami akan terus mengawal aspirasi dari daerah agar Kepri mendapat perhatian dan alokasi kebijakan nasional yang setara dan adil,” pungkas Sultan Bachtiar.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Ky

Exit mobile version