Timor Tengah Selatan (TTS), 16 September 2025 –
Jalan raya yang menghubungkan SoE–Oeekam–Fatukopa–Fatumolo–Ayotupas–Toianas–Kokbaun di Kabupaten Timor Tengah Selatan kini dalam kondisi kritis. Retakan memanjang, tebing tergerus, dan sebagian badan jalan ambruk ke jurang mengancam putusnya jalur vital tersebut, terlebih menjelang musim hujan.
Warga setempat berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTS segera mengambil tindakan cepat untuk melakukan perbaikan jalan guna menghindari isolasi ribuan warga.
Maxi Taniu, warga yang tinggal di sekitar jalur tersebut, menyampaikan kekhawatirannya. “Kalau tidak ada perbaikan, musim hujan nanti bisa putus total,” ujarnya dengan nada cemas.
Jalan ini bukan sekadar akses transportasi. Bagi masyarakat TTS, jalur itu adalah nadi ekonomi, jalur pendidikan, serta penghubung antar-kampung yang sangat penting. Retakan di jalan bukan hanya fisik, tetapi juga menjadi luka bagi warga yang menggantungkan hidupnya pada jalan tersebut.
Ketakutan warga makin nyata dengan datangnya musim hujan yang diprediksi segera tiba. Mereka tahu air deras bisa menghancurkan sisa jalan yang sudah rapuh.
Jalan penghubung ini merupakan denyut kehidupan masyarakat pegunungan Amanatun dan Amanuban, yang menjadi akses utama dari pusat kabupaten ke kampung-kampung di lereng dan lembah. Setiap kerusakan pada jalan bukan sekadar masalah fisik, melainkan cermin rapuhnya perhatian pembangunan di wilayah perbatasan.
“Kami berharap pemerintah segera turun tangan. Jangan tunggu sampai semuanya putus baru bergerak,” pinta Maxi Taniu, mewakili harapan warga.
Pemkab TTS diharapkan segera menindaklanjuti kondisi darurat ini agar jalur transportasi yang vital bagi masyarakat tidak sampai terputus dan memicu dampak sosial ekonomi yang lebih besar.
Editor: Boni Atolan
