Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaHeadlinePolitikRegional

Intel Polres Malaka Sambangi Kordes/Posko SBS-HMS di Desa Naas – Malaka

58
×

Intel Polres Malaka Sambangi Kordes/Posko SBS-HMS di Desa Naas – Malaka

Sebarkan artikel ini

Malaka – Empat Anggota yang mengaku dari Intel Polres Malaka sambangi Kordes SBS-HMS di Desa Naas – Kecamatan Malaka Barat – Kabupaten Malaka – Provinsi NTT, Selasa (1/10-2024).

Tujuan kunjungan itu untuk berkoordinasi dengan tim kerja 3 Paslon yang berada di Desa Naas – Kecamatan Malaka Barat terkait kondisi keamanan di desa Naas menjelang Pilkada 27 November 2024. Secara Prinsip Kordes SBS-HMS Desa Naas siap mengamankan Pilkada di Desa Naas agar berjalan tertib, lancar dan damai.

Ketua Kordes SBS-HMS Desa Naas, Paulus Teti Nahak mengatakan hal itu kepada wartawan usai bertemu kunjungan Aparat Kepolisian Polres Malaka di Desa Naas , Selasa (1/10-2024).

” Tadi Aparat kepolisian datang mempertanyakan empat Posko SBS-HMS yang dibangun kordes dan Laskar yang menyebar di desa Naas dan saya katakan tujuan pendirian posko itu untuk menjaga ketertiban dan keamanan menjelang Pilkada 27 November karena tahapan Pilkada dari KPU sudah berjalan dan hukumnya wajib untuk kita menjaga kantibmas di desa agar tidak ada kekacauan atau intervensi dan intimidasi pihak lain jelang pilkada”, ujarnya.

” Khusus di Desa Naas, melalui Posko ini kami ingin mengedukasi rakyat desa Naas agar tidak perlu takut berpolitik dan tidak perlu takut dengan ancaman Aparat Desa karena masyarakat punya hak untuk mengikuti pesta demokrasi yang digelar Pemerintah. Kami bangun Posko karena pada saat pendaftaran Paslon di KPU, Aparat Desa Naas memobilisasi masyarakat untuk mengikuti Deklarasi dan Pendaftaran SN-FBN di KPU Malaka. Kami sudah laporkan di Bawaslu dan sudah diproses. Melalui Posko yang dibangun kami ingin memastikan Aparat Desa tidak berkeliaran di desa di waktu malam untuk mengintervensi dan takut-takuti rakyat untuk mendukung paslon tertentu”, bebernya.

” Kondisi terakhir di desa Naas, warga saat ini ketakutan kepada Aparat desa sehingga mereka tidak bisa keluar untuk ikut kampanye atau kunjungan Paslon di desa karena bisa dicoret sebagai penerima bantuan pemerintah. Kita jadikan posko ini sebagai media edukasi rakyat agar rakyat tidak takut berpolitik di era demokrasi saat ini , paparnya.

” Selain untuk menjaga kantibmas kami juga ingin pastikan tidak boleh ada money politic menjelang pilkada karena hal itu kejahatan demokrasi yang harus dilawan” , tandasnya ( boni)