Radar Malaka, Bintan – Pemerintah Kabupaten Bintan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Penguatan Konektivitas Jaringan Jalan Wilayah Pesisir dan Kepulauan yang Mendukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bintan.
FGD ini bertujuan untuk menetapkan arah kebijakan Bintan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan, menyampaikan penghargaan kepada semua undangan yang hadir, memungkinkan terlaksananya diskusi dengan harapan dapat mendukung pemulihan ekonomi secara menyeluruh dan efisien di Bintan.
Roby juga berterima kasih atas kolaborasi yang telah meningkatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bintan pada tahun 2025.
Selain pembangunan fisik jalan, penguatan konektivitas juga melibatkan aspek keberlanjutan, keselamatan, dan pemeliharaan infrastruktur yang ada.
“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan setiap kebijakan yang dihasilkan dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Bintan,” ungkap Roby pada Selasa, 14 Januari 2025, di Ruang Rapat II Bandar Seri Bentan.
Bintan, yang terletak di wilayah pesisir dan kepulauan, memiliki potensi besar di sektor ekonomi terutama pariwisata, perikanan, dan perdagangan.
Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya terwujud tanpa dukungan infrastruktur yang memadai. Maka dari itu, penguatan konektivitas jaringan jalan di wilayah pesisir dan kepulauan sangat penting untuk membuka akses antar wilayah, meningkatkan distribusi barang dan jasa, serta mobilitas masyarakat.
Diharapkan melalui FGD, akan diperoleh pemikiran konstruktif dari berbagai pihak untuk menemukan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi.
Konektivitas yang lebih baik akan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan publik, mempercepat aliran ekonomi, dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur jalan yang kuat dan terintegrasi akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, menarik investasi, serta meningkatkan daya saing daerah.
Pada kesempatan tersebut, Perwakilan Bappenas, Muhammad Jaynudin, menyampaikan isu-isu yang menjadi perhatian presiden seperti peningkatan kualitas sekolah, akses pendidikan, peningkatan gizi anak melalui pemberian makan siang gratis, swasembada energi, distribusi bantuan yang tepat, hilirisasi komoditas, transformasi digital, pemberantasan korupsi, reformasi kesehatan, pertahanan, dan penegakan hukum.
Editor: Budi Adriansyah