Scroll untuk baca artikel
HeadlineLintas Provinsi

Empat Gubernur Teken Kerja Sama Strategis Antarwilayah di Batam

45
×

Empat Gubernur Teken Kerja Sama Strategis Antarwilayah di Batam

Sebarkan artikel ini

Dorong Kolaborasi Potensi Daerah, Kepri Incar Batam Jadi Hub Pasar Internasional

Radar Malaka, Batam – Empat gubernur dari berbagai wilayah di Indonesia resmi menandatangani kesepakatan bersama dan kegiatan capacity building kerja sama antardaerah yang digelar di Ballroom Marriott Hotel, Harbour Bay Downtown, Kota Batam, pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Adapun kerja sama ini melibatkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selaku tuan rumah, bersama tiga provinsi lainnya yakni Jawa Tengah, Lampung, dan Maluku Utara.

Penandatanganan langsung dilakukan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda. Kegiatan ini turut disaksikan oleh para bupati dan wali kota dari empat provinsi serta jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing.

Kerja sama yang diteken mencakup sejumlah sektor strategis seperti pariwisata, investasi dan industri, koperasi dan UMKM, ketahanan pangan, hingga penguatan BUMD. Pelaksanaan penandatanganan juga diikuti oleh kepala daerah tingkat kabupaten/kota serta kepala OPD antarprovinsi.

Dalam sambutan pembukanya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata dari arahan Presiden RI yang dituangkan melalui Permendagri No. 22 Tahun 2022 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah.

“Kerja sama ini juga terinspirasi dari kegiatan retreat kepala daerah di Magelang. Ternyata, masing-masing wilayah punya potensi dan keunggulan luar biasa yang sangat bisa disinergikan,” ujar Ansar.

Ansar menambahkan, posisi geografis Kepri yang strategis dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia menjadikan Batam sangat potensial untuk dikembangkan sebagai hub pasar internasional.

“Dengan kerja sama ini, kami ingin Batam menjadi pintu masuk akses pasar yang lebih luas untuk produk unggulan dari seluruh wilayah,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menilai bahwa inisiatif kolaboratif seperti ini perlu diperluas, bahkan mengusulkan untuk melibatkan lebih banyak provinsi ke depan.

“Kalau bisa, semua gubernur kita ajak. Ini bukan hanya soal kerja sama, tapi bagaimana kita memajukan potensi yang ada secara kolektif,” kata Luthfi.

Dari sisi Lampung, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyebut provinsinya memiliki kelebihan di sektor pertanian. Produksi pangan yang melimpah disebutnya bisa memenuhi kebutuhan luar wilayah melalui jalur kerja sama lintas daerah.

Sedangkan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menyatakan antusiasmenya untuk berkolaborasi.

“Kami punya potensi besar dari sektor budi daya laut dan siap menjalin sinergi dengan Kepri, Jateng, dan Lampung,” ucap Sherly singkat.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura bersama Nenny Dwiyana, kepala daerah se-Kepri, pimpinan OPD, serta perwakilan dari Bank Indonesia, Kapdin, Apindo, dan asosiasi lainnya.

Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk memperkuat konektivitas dan kolaborasi pembangunan antardaerah, demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif di seluruh Indonesia.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Fik