Malaka – Dua Kepala Desa di Kecamatan Kobalima – Kabupaten Malaka masing-masing Kades desa Lakekun Barat, Hendrikus Seran dan Kepala Desa Lakekun, Salomon Fahik Asa secara swadaya melakukan patungan untuk menyewa alat berat berupa Exavator untuk menormalisasi kali Serin yang tertimbun endapan lumpur dan sedimen banjir serta meluruskan alur air agar bisa melancarkan aliran air di musim penghujan.
Langkah tersebut harus ditempuh sebagai penanganan darurat untuk selamatkan warga dimusim penghujan agar tidak terjebak banjir di Jalan Provinsi sambil menunggu penanganan dari Dinas PU Prov NTT dan BBWS NT II.
Kades Lakekun Barat, Hendrikus Seran kepada wartawan di Lakekun Barat, Kamis ( 9/5-2025) mengatakan keputusan melakukan swadaya bersama Kades Lakekun karena banjir di Kali Serin sangat meresahkan masyarakat kedua desa, selain banjir melintasi jalan provinsi juga sangat mengganggu pemukiman penduduk dan lahan masyarakat di kedua desa tersebut.
” Kami berharap Dinas PUPR Provinsi NTT bersama BBWS NT II segera turun ke lapangan melakukan peninjauan langsung agar melakukan penanganan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini”, ujarnya.
” Kami minta BBWS NT II membantu kami dengan melakukan normalisasi kali Serin sekaligus membangun tanggul/penguatan tebing di Kali Serin serta mengkontruksi ulang talang air irigasi DI Malaka yang melintasi alur kali Serin agar tidak mengganggu jalannya air terutama dimusim penghujan”, imbuhnya
” Kami juga meminta Dinas PUPR Provinsi NTT untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak akibat luapan banjir kali Serin sepanjang kurang lebih 250 meter karena ruas jalan tersebut sangat penting sebagai akses keluar masuk Malaka -Belu serta ke negara tetangga Timor Leste di Distrik Suai”, bebernya.
Kades Lakekun, Salomon Fahik Asa mengatakan hal senada.
” Tolong BBWS NT II dan Dinas PU Provinsi NTT memperhatikan dan menindaklanjuti keluhan masyarakat karena pengerjaan jalan yang rusak dan normalisasi kali serta penguatan tebing kali tidak mungkin dikerjakan dengan dana desa”, ujarnya.
” Kami hari ini lakukan swadaya sewa alat berat untuk lakukan penanganan darurat agar dampak banjir tersebut tidak meluas bagi warga dua desa ini”, paparnya.
” Kami harus sewa eksavator besar untuk mengeruk sedimen dan menggali alur kali supaya bisa lancarkan aliran air supaya dampaknya tidak semakin meluas.
Kami berdua sebagai kepala desa harus ambil langkah cepat dengan cara swadaya untuk menguranggi penderitaan yang dialami masyarakat 2 desa akibat banjir sambil menunggu penanganan secepatnya dari Provinsi”, tutupnya. (boni)