Bogor – Diaspora Malaka – Bogor, Elias Meas, S Sos, MM meminta Pemerintahan SBS-HMS membangun kembali Jembatan Numponi dan Ruas Jalan Sanleo – Tudus di Kecamatan Malaka Timur – Kabupaten Malaka untuk melancarkan akses ekonomi rakyat
Kedua infrastruktur jalan dan jembatan itu harus jadi sentral perhatian pemerintah untuk diperbaiki guna mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah itu dimasa mendatang
Diaspora Malaka – Bogor asal Kecamatan Malaka Timur, Elias Meas, S.Sos, MM mengatakan hal itu kepada wartawan dari Bogor, Minggu ( 2/3-2025)
Dikatakannya, Kampung Hanono dan Tudus di desa Sanleo merupakan salah satu dari sekian kampung di wilayah Malaka Timur yang luput dari perhatian pemerintah daerah sebelumnya.
Kata Elias, hal itu tergambar dari jalan raya yang sangat sulit dilewati kendaraan roda 4 maupun roda 2, serta belum terjangkau listrik, jarak dari cabang Nindatan ke kampung Tudus kurang lebih 4 kilo meter yang kondisi jalannya sangat memprihatinkan sehingga perlu mendapatkkan perhatian pemerintah.
Dia mengatakan selain akses jalan yang sangat rusak masih terdapat juga Jembatan Koloweuk/Numponi terhayut lantaran Badai Seroja 2021
namun hingga saat ini belum ada tanda -‘ tanda akan di lalukan perbaikan sehingga sangat mempersulit masyarakat bepergian terutama dimusim hujan seperti saat ini.
Dia mengatakan sebagai diaspora dan salah satu tokoh masyarakat di Malaka Timur tetap menaruh harapan besar kepada SBS- HMS karena Program unggulan Bupati dan Wakil Bupati pada point ke 3 yakni Pembangunan infrastuktur jalan dan jembatan.
” Kita berharap melalui program tersebut harapan masyarakat Malaka Timur agar Bupati dan Wakil Bupati yang baru di lantik pada tanggal 20 Februari 2025 silam di Istana Negara – Jakarta dapat memprioritaskan perbaikan jalan Nindatan- Tudus dan Jembatan Numponi di Kecamatan Malaka Timur”, ujarnya.
Dijelaskannnya, Tudus masuk desa Sanleo yang mayoritas penduduknya berpengasilan sebagai petani dan peternak.
” Selama ini masyarakat sangat terkendala dengan akses transportasi untuk pengangkutan hasil keluar Tudus untuk dipasarkan. Kendaraan roda 2 dan roda empat juga sangat sulit melewati ruas jalan itu sementara listrik juga belum masuk sehingga menambah deretan penderitaan masyarakat disana. Ada satu sekolah dasar disana tetapi selama ini jauh dari sentuhan pemerintah”, tutupnya. ( boni)