Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaHeadlineRegional

Banjir Bandang Benenai Susulan Kedua Kembali Melanda Malaka – NTT Dengan Debit Yang Lebih Besar

45
×

Banjir Bandang Benenai Susulan Kedua Kembali Melanda Malaka – NTT Dengan Debit Yang Lebih Besar

Sebarkan artikel ini

( Photo,  Kepala Dusun Busabelo -Desa Oanmane, Kecamatan Malaka Barat,  Frans seran  pantau pergerakan banjir bandang Benenai disekitaran pemukiman penduduk di Busabelo malam ini) 

 

Malaka – Banjir Bandang Susulan kedua yang bersumber dari Kali Benenai di Kabupaten Malaka – Provinsi NTT kembali meluap mulai pukul 19.00 WITA malam ini.

Tiga desa di Aintasi – Kecamatan Malaka Tengah masing-masing Desa Naimana, Fahiluka dan Lawalu kembali digenangi banjir bandang sejak pukul 19.00 Wita dengan ketinggian air di perkampungan 50-70 Cm dan di kebun milik rakyat setinggi 1 meteran .

Sementara itu di Kecamatan Malaka Barat terdapat 4 desa yang terdampak banjir bandang Benenai yakni desa Motaain, Oanmane, Fafoe dan Lasaen mengalami hal yang sama.

Sejak pukul 20. 00 Wita banjir bandang kembali datang menerjang perkampungan warga dengan debit yang lebih besar dari sebelumnya.

Warga Desa Fahiluka – Kecamatan Malaka Tengah , Ko Ama melaporkan kepada media ini, Minggu (29/12-2024) malam ini mengatakan banjir bandang Benenai yang kedua ini debitnya lebih besar dari hari Sabtu malam kemarin.

” Kita minta kepada semua pemangku kepentingan mulai dari Kabupaten, Provinsi dan Pusat memberikan perhatian kepada warga terdampak banjir agar banjir bandang tidak meluas kemana-mana. Warga sangat butuh penanganan emergency untuk perbaiki tanggul yang bocor dan melanjutkan pembangunan tanggul dan penahan tebing disepanjang DAS Benenai”, ujarnya.

Kepala Desa Oanmane – Kecamatan Malaka Barat, Nor Nahak kepada wartawan mengatakan sejak pukul 20.00 Wita malam ini Banjir Bandang Benenai kembali melanda desanya.

” Tadi malam datangnya banjir bandang cukup besar tetapi malam ini lebih besar lagi dan rata-rata ketinggian air kurang lebih 100 Cm. Pemukiman penduduk di lima dusun kembali direndam banjir”, ujarnya.

” Sumber datangnya banjir masuk ke perkampungan melewati ujung tanggul di dusun Busabelo. Satu- satunya solusi yang harus dilakukan yakni membangun tanggul darurat/permanen untuk melindungi warga dari terjangan banjir bandang Benenai”, bebernya.

” Supaya warga desa Oanmane selamat dan terlindungi dari terjangan Banjir Bandang Benenai maka pemerintah harus bangun tanggul mulai dari ujung tanggul di Busabelo menuju Nuhatimuk dan Braku di Desa Fafoe sepanjang 1500 – 2000 meter. Bila itu dilakukan maka perkampungan desa Oanmane bebas banjir bandang dan kebun masyarakat juga terselamatkan dan tidak digenangi banjir bandang Benenai”, tandasnya. ( boni)