Radar Malaka, Tanjungpinang – Dalam kampanye tatap muka Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut satu (1) Ansar Ahmad, suasana riang gembira menghiasi wajah para audien yang hadir. Mereka terhibur dengan tingkah laku kocak sekaligus menghibur dari calon pemimpin tersebut.
Ada beberapa momen yang mengundang tawa para audien, seperti ketika Ansar tiba-tiba memeluk tiang, seakan-akan sedang memeluk sebatang pohon di tengah taman, ketika menyanyikan lagu India berjudul “Tum Hi Ho”.
Atau ketika Ansar meminta audien untuk berhenti ketika sedang bernyanyi bersama di tengah reff lagu berjudul “Tiara”, dan Ansar mengucapkan, “Jika kau bertemu aku begini, berlumpur tubuh dan keringat membasah bumi. Di penjara… Stop! stop! Tak usah penjara-penjara. Biar kita jadi orang bebas saja.” Kejenakaan Ansar dalam kampanye hanya sebagian kecil dari cara dia menghibur dengan warganya.
Namun, Ansar juga tidak lupa menghadirkan suasana yang cair dalam kampanyenya. Dia kerap menyanyi dan membacakan shalawat bersama dengan audien, dengan lagu-lagunya yang beragam dan merepresentasikan keberagaman, melintas generasi, seperti lagu-lagu dari berbagai daerah di Tanah Air, seperti lagu Minang, Batak, Jawa, dan tentu saja lagu Melayu yang akrab di tengah masyarakat.
Suasana cair itu dihadirkan Ansar di tengah orasinya, ketika dia menyampaikan berbagai capaian program pembangunan yang telah dia laksakan pada periode pertama dan program-program ke depan pada periode berikutnya.
Ansar juga tidak jarang menyelipkan potongan ayat Al-Quran dan hadis sebagai bentuk penyadaran atau untuk memberikan penguatan mental masyarakat, dan juga pantun yang disampaikan secara spontan.
Meskipun orasinya cukup lama, Ansar mampu mempertahankan keceriaan serta memberikan pencerahan di tengah masyarakat, dengan tidak membuat bosan para audien, simpatisan, dan pendukung kampanyenya.
Ansar menyadari kontestasi kepala daerah cenderung menjadikan perbedaan pandangan di tengah masyarakat, namun sebagai calon pemimpin, kesejukan dan pencerahan di tengah masyarakat sangat penting untuk dihadirkan.
Dia berpendapat bahwa “Kita harus memberikan keceriaan juga menyampaikan hal-hal positif, mengisi pandangan masyarakat dengan berbagai wawasan. Program-program yang saya sampaikan ketika kampanye adalah salah satu bentuk membuka pandangan masyarakat terhadap kondisi yang terjadi,” dan “Yang kita sampaikan adalah solusi, tentang apa yang sudah kita perbuat.”
Sebagai calon pemimpin, Ansar telah melaksanakan tugasnya dengan baik dalam menghibur, memberikan pencerahan, dan solusi bagi masyarakat.
Editor: Budi Adriansyah