Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
HeadlineLintas Provinsi

Ansar Ahmad Impikan Kepri Sehat dan Sejahtera melalui Program MBG

14
×

Ansar Ahmad Impikan Kepri Sehat dan Sejahtera melalui Program MBG

Sebarkan artikel ini

Radar Malaka, Tanjungpinang – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, memimpin rapat koordinasi terkait pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, perwakilan kabupaten/kota di Kepri, dan Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional (BGN), Enny Nurbaiti, di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, pada Jumat, 10 Januari 2025.

Dalam penjelasannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepri, Rika Azmi, mengungkapkan bahwa Program MBG merupakan di antara implementasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang menekankan pembangunan sumber daya manusia melalui kesehatan, teknologi, pendidikan, dan program makanan bergizi gratis.

Rika menjelaskan bahwa program ini tak hanya bertujuan meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga memunculkan dampak ekonomi, seperti penciptaan lapangan kerja, pengurangan beban penduduk miskin, dan pemanfaatan bahan pangan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi, partisipasi, dan kehadiran siswa, serta mengurangi angka putus sekolah di sektor pendidikan,” ujar Rika.

Rika menambahkan bahwa peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan Program MBG sangat strategis. Pemerintah daerah bertanggung jawab mendukung pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mempercepat perizinan pendirian kantor perwakilan dan satuan pelayanan, memutakhirkan data kelompok sasaran, dan menyusun kebijakan penyelenggaraan program di tingkat lokal.

“Pemerintah daerah juga memiliki peran dalam memberdayakan petani, peternak, dan nelayan lokal untuk memastikan ketersediaan pangan bergizi. Kami juga bertugas melakukan pengukuran antropometri, sertifikasi higienis, dan inspeksi kesehatan lingkungan di satuan pelayanan,” kata Rika.

Rika menjelaskan bahwa Program MBG menargetkan dua kelompok utama, yaitu peserta didik dan non-peserta didik. Peserta didik mencakup siswa PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, pesantren, dan pendidikan khusus, sementara kelompok non-peserta didik terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Rika juga mengungkapkan bahwa BGN pada tahun 2025 menargetkan pembentukan 5000 Satuan Pelayanan di seluruh Indonesia, dengan 253 di antaranya berlokasi di Kepri.

Kabupaten Bintan direncanakan memiliki 22 Satuan Pelayanan, Kabupaten Karimun 32, Kabupaten Kepulauan Anambas 19, Kabupaten Lingga 33, Kabupaten Natuna 19, Kota Tanjungpinang 19, dan Kota Batam 109 Satuan Pelayanan.

“Jumlah satuan pelayanan ini dirancang berdasarkan karakteristik geografis Kepulauan Riau yang unik, termasuk wilayah-wilayah terpencil. Model pelayanan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) juga akan disesuaikan dengan kebutuhan lokal,” tambah Rika.

Pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap, dengan target mencapai 19% pada tahun 2025, 40% pada tahun 2026, 60% pada tahun 2027, 80% pada tahun 2028, dan keseluruhan 100% pada tahun 2029.

Di Kepri, pada tahun 2025, program ini ditujukan untuk sekitar 98.068 orang peserta didik dari total 516.149, yang mencakup siswa PAUD, TK, dan SD sebagai prioritas utama.

“Kami berharap bahwa pada tahun 2029, program makanan bergizi gratis di Kepulauan Riau, dengan 516.149 peserta didik, dapat terlaksana sesuai target yang ditetapkan,” tutur Rika.

Rika menutup presentasinya dengan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam kesuksesan program ini.

“Kami berharap bahwa program ini tak hanya meningkatkan gizi masyarakat tetapi juga mengedepankan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, sekaligus mendukung ekonomi lokal,” jelas Rika.

Program MBG diharapkan menjadi langkah strategis dalam perbaikan kualitas hidup masyarakat Kepri, terutama dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Ansar menyatakan bahwa Program MBG menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kepri.

“Program ini bukan semata-mata pemberian makanan bergizi kepada masyarakat, melainkan juga bagian dari komitmen kita untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kompetitif di Kepulauan Riau,” ungkap Ansar.

Ansar menekankan bahwa keberhasilan program ini memerlukan kerjasama sinergis antara pemerintah pusat dan daerah.

“Kami akan memastikan bahwa seluruh pihak terlibat, mulai dari pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota, satuan pelayanan, hingga masyarakat, mampu menjalankan peranannya dengan baik. Dengan demikian, tujuan dari program ini dapat tercapai,” tegas Ansar.

Ansar menegaskan bahwa Program MBG di Kepri menjadi salah satu prioritas strategis pemerintah provinsi.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, terutama anak-anak, memiliki akses ke asupan gizi yang cukup. Dengan demikian, generasi masa depan Kepri dapat tumbuh menjadi generasi yang unggul,” ujar Ansar.

Ansar juga berharap agar semua pihak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan optimal.

“Saya mengajak seluruh kepala OPD, dinas terkait, hingga pemerintah kabupaten/kota untuk bekerja sama, mengatasi hambatan, dan mempercepat implementasi program ini. Sinergi kita akan sangat menentukan keberhasilan Program MBG,” tegas Ansar.

Ansar mengungkapkan bahwa dia akan terus mengawal pelaksanaan program ini sesuai rencana.

“Saya berharap, hingga tahun 2025, target 19% dapat tercapai, dan pada tahun 2029, seluruh sasaran program telah terlayani dengan baik,” harap Ansar.

Pada akhir rapat, Ansar memberikan arahan untuk memastikan setiap tahap program berjalan dengan efektif.

“Saya ingin memastikan bahwa MBG tidak hanya memberikan manfaat secara sementara, tetapi juga menjadi program yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat Kepulauan Riau. Mari kita bersama-sama menciptakan Kepri yang lebih sehat dan sejahtera,” tutupnya.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Ky/Ay