Radarmalaka.com, Tanjungpinang – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad memastikan, jika Provinsi Kepri, terutama Kota Batam, sampai saat ini dalam kondisi yang aman, terkendali, kondusif dan tetap menjadi kunjungan wisata yang nyaman bagi para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara (wisman).
Hal ini disampaikan Ansar, kepada wartawan usai menghadiri acara pisah sambut Komandan Korem 033/Wira Pratama, di Makorem, Senggarang, Kota Tanjungpinang, Rabu, 13 September 2023.
“Insya Allah, Kepri terkhusus Batam tetap menjadi kota yang aman dan nyaman untuk berwisata bagi para turis. Kami, Pemerintah Provinsi Kepri bersama Pemko Batam, BP Batam dan seluruh FKPD termasuk petinggi Lembaga Adat Melayu sudah bertemu, dan meminta seluruh masyarakat Kepri agar bisa bersama-sama menjaga kondusivitas Kepri, terkhusus Batam, agar aktivitas wisata dan perekonomian tidak terganggu,” ungkap Ansar.
Kepada seluruh masyarakat, terkhusus penikmat wisata serta para traveler agar tidak ragu-ragu untuk tetap berwisata ke Kepri. Baik ke Batam, Bintan, Tanjungpinang dan daerah-daerah lain yang ada di Kepri.
“Kita akan memprioritaskan keamanan para wisatawan tentunya, baik lokal maupun mancanegara,” kata Ansar.
Adapun menyangkut beredarnya isu yang mengatakan Batam dan Kepri sedang tidak aman dan menghimbau agar para wisatawan tidak berkunjung dulu untuk sementara waktu ke Kepri terkhusus Batam, menurut Ansar, hal tersebut merupakan hanya sebatas isu.
Terkait isu seperti itu, Ansar meminta agar para aparat penegak hukum seperti Kepolisian, TNI serta BIN Kepri melakukan penelusuran agar informasi-informasi seperti itu tidak sampai menyebar lebih luas lagi. Serta menindak pelakunya.
“Isu Batam tidak aman untuk wisatawan itu tidak benar. Jika isunya seperti itu, artinya itu provokatif. Sementara sehari sebelumnya kita semua sudah sepakat untuk tidak langsung percaya dengan berbagai bentuk isu yang bersifat seperti itu. Sekali lagi kita pastikan, Batam dan Kepri ini aman dan kondusif untuk siapapun,” pungkas Ansar.
Editor: Budi Adriansyah