Radar Malaka, Batam – Calon Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura, nomor urut 1, memberikan tanggapan terkait keluhan dan keinginan masyarakat Pulau Rempang dan Galang yang berkaitan dengan pembangunan kawasan industri yang mengancam pemindahan rumah penduduk dari tempat kelahirannya.
“Tentunya nanti saya dan Pak Ansar akan mengajak duduk bersama, dari mulai RT, RW, lurah, camat, sampai wali kota untuk mencari solusi terbaik yang sama-sama bisa diterima. Jangan sampai masyarakat tidak dianggap, harus diorangkanlah, ini kan masalah komunikasi saja,” kata Nyanyang, pada Senin, 30 September 2024.
Nyanyang optimistis, jika pasangan Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura menang, mereka bisa bersinergi dari tingkat kota, provinsi sampai pusat.
“Selama ini Pak Ansar kesulitan berkomunikasi, nah jika Pak Ansar menang, Pak Amsakar menang, apalagi sekarang Pak Prabowo sebagai presiden, kita InsyaAllah akan bisa bersinergi untuk menyelesaikan persoalan dengan baik,” ujar Ketua DPC Partai Gerindra ini.
Nyanyang juga memaklumi apa yang menjadi keresahan masyarakat Rempang dan Galang pasca adanya relokasi kampung di kawasan yang terdampak pembangunan.
Kami memahami betul apa yang menjadi perasaan bapak ibu, doakan kami menang dan kami berjanji untuk menyelesaikan persoalan tersebut, baik di tingkat kota, BP Batam, hingga ke pusat untuk mencarikan penyelesaian terbaik,” jelasnya.
Dikatakan Nyanyang, masyarakat Rempang dan Galang merupakan bagian dari keluarga besar, karena Nyanyang memiliki rumah dan sempat membangun masjid di Pasir Panjang.
“Alhamdulillah bapak ibu, saya sudah dianggap keluarga. Bagi saya, Rempang dan Galang merupakan keluarga besar. Terima kasih atas dukungan dan kepercayaannya,” ucap Nyanyang.
Sementara itu, tokoh masyarakat Rempang Galang, Iman, mengatakan, warga Rempang tidak mempersilakan adanya pembangunan di Rempang Galang jika tidak memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin tetap tinggal di tempat kelahirannya dan berharap menjadi bagian dari pembangunan Kota Batam.
“Sebelum Batam ini ada, kami dan leluhur kami sudah ada, kenapa saat Batam sudah maju kami diusir dari tempat kelahiran kami. Kami tidak menolak pembangunan, tapi kami ingin masyarakat ikut serta dalam menjaga tanah leluhur kami. Kita bisa sama-sama hidup berdampingan dalam menyelesaikan persoalan pembangunan tanpa ada korban,” ujar Iman.
Iman menyatakan, pihaknya bersama masyarakat Rempang Galang mempercayakan kepada pasangan Ansar-Nyanyang untuk dapat mencarikan solusi terbaik terhadap nasib masyarakat Rempang Galang.
“Bapak Ansar dan Pak Nyanyang, pemimpin saya, saya ikut yang bapak perintahkan, kami menyerahkan nasib kami agar bisa dibela. Semoga Bapak Ansar menang dan dapat bersama-sama berjuang untuk masyarakat Rempang Galang,” singkat Iman.
Editor: Budi Adriansyah