Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
HeadlineLintas Provinsi

Klaim RSUD Bintan Tolak Pasien Tidak Benar, Ini Faktanya

86
×

Klaim RSUD Bintan Tolak Pasien Tidak Benar, Ini Faktanya

Sebarkan artikel ini

Radar Malaka, Bintan – Dalam menanggapi pemberitaan salah satu media online yang mengklaim bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintan menolak pasien dan keterbatasan stok obat-obatan, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur RSUD Bintan, Toni Masruri melalui Kepala Bidang Pengembangan dan Humas Murnilawati mengklarifikasi hal tersebut.

Dalam wawancara dengan Radar Malaka pada Sabtu, 17 Agustus 2024, Murnilawati menjelaskan kronologi yang sebenarnya terkait pasien yang disebut ditolak untuk berobat.

Menurut Murnilawati, pada hari Jumat tanggal 9 Agustus 2024 sekitar pukul 13.00 WIB, pasien G datang untuk mendaftar di Poli Bedah RSUD Bintan. Namun Seiring dengan waktu pendaftaran tutup, pasien diarahkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk ditangani.

Di sana, pasien tersebut di-anamnesis atau proses pengumpulan informasi medis terperinci tentang riwayat kesehatan dan keluhan saat ini dari pasien oleh dokter atau tenaga medis lainnya.

Hasil dari proses anamnesis menunjukkan bahwa pasien tersebut harus ditangani dengan perawatan luka, tetapi pasien menolak untuk dilakukan tindakan.

Pada hari Senin tanggal 12 Agustus 2024, pasien datang ke Poli Bedah RSUD Bintan dengan keluhan telapak tangan kanannya bengkak dan nyeri yang disebabkan terkena duri sawit. Dokter melakukan pemeriksaan dan menyarankan pasien tersebut untuk dilakukan tindakan operasi pada hari Rabu 14 Agustus 2024.

Setelah itu, petugas Poli Bedah juga memberikan edukasi pada pasien tentang prosedur operasi. Pasien tersebut akan direncanakan masuk ke ruangan rawat inap pada Selasa, 13 Agustus 2024, pukul 15.30 WIB.

Namun, pada hari Selasa tanggal 13 Agustus 2024, keadaan teknis di kamar bedah dan ketersediaan obat General Anastesi terbatas menyebabkan tindakan operasi belum bisa dilakukan.

Petugas Poli Bedah menghubungi pasien tersebut untuk memberitahukan keadaan tersebut dan menginformasikan untuk penundaan operasi. Namun, nomor telepon pasien tersebut tidak bisa dihubungi atau tidak aktif.

Pada pukul 16.00 WIB, pasien tersebut datang ke RSUD Bintan. Petugas pendaftaran rawat inap memberitahukan bahwa kamar operasi RSUD Bintan dalam keadaan maintenance dan stok obat-obatan terbatas. Stok tersebut hanya digunakan khusus untuk pasien yang cito atau darurat.

Pasien akhirnya diinformasikan untuk kembali ke Poli Bedah pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2024 untuk bertemu dengan dokter. Di hari itu, pasien G dan keluarga datang ke Poli Bedah untuk bertemu dokter. Setelah bertemu dan berkonsultasi dengan dokter, pasien dirujuk ke RSUD Kota Tanjungpinang dan pasien menyetujui untuk di rujuk.

“Pada hari itu juga dokter langsung membuatkan rujukan untuk masuk ke IGD RSUD Kota Tanjungpinang,” ujar Murnilawati.

“Alhamdulillah, di hari Kamis tanggal 15 Agustus 2024, kamar operasi sudah selesai diperbaiki dan sudah bisa digunakan kembali serta untuk stok obat juga sudah tersedia dengan cukup,” tutur Murnilawati.

Editor: Budi Adriansyah