Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaHeadlinePolitikRegional

Di Wederok, Ambei Lalikan Tanya dan Gabriel Seran Kritisi Soal Program Swasembada Pangan dan Pengobatan Gratis di Era SN-KT

188
×

Di Wederok, Ambei Lalikan Tanya dan Gabriel Seran Kritisi Soal Program Swasembada Pangan dan Pengobatan Gratis di Era SN-KT

Sebarkan artikel ini

Malaka – Warga Desa Wederok di Kecamatan Weliman – Kabupaten Malaka semakin hari semakin cerdas soal Politik Pilkada.

Warga dalam hal dukungan politik, untuk memilih calon pemimpin bukan didasarkan pada sentimen primordial sempit tetapi lebih menekankan pada janji kampanye Pasangan Calon saat mau maju Pilkada.

Buktinya, Hendrikus Iku alias Ambei Lalikan Tanya dan Gabriel Seran mengkritisi berbagai janji kampanye dan program SN-KT dalam acara kunjungan keluarga SBS di Desa Wederok – Kecamatan Weliman – Kabupaten Malaka, Jumat (2/7-2024).

Lalikan Tanya yang mengaku keliling Malaka dalam kampanye SN-KT untuk Pilkada Malaka 2020 karena tertarik dengan berbagai janji yang disampaikan Paslon SN-KT yang menawarkan berbagai program yang lebih baik dari Bupati/Wabup Perdana Malaka, SBS-DA.

Dia mengatakan walau sudah berjuang bersama dan memenangkan SN-KT namun hasilnya diluar harapan.

” Saya ini juga pejuang SN-KT pada Pilkada Malaka Tahun 2020, keliling seluruh Malaka saat kampanye bersama paslon tetapi hasil akhir dapat kuah kosong. Program Pacul Tanah gratis yang dijanjikan akan lebih baik dari programnya SBS ternyata hasilnya nol besar. Tanah rakyat tidak dipacul sesuai janji. Kami juga terima kartu katanya bisa digunakan untuk belanja gratis di toko-toko tetapi belakangan baru ketahuan itu hanya tipu.
Rakyat ke Rumah Sakit harus bayar dengan biaya pengobatan yang sangat mencekik. Itu kerja apa??? “, tanya dia.

” Sebagai rakyat yang tinggal di desa kami hanya mau tagih janji itu karena kami capek kerja supaya mereka naik jadi orang besar tetapi setelah terpilih mereka tidak jalankan mandat rakyat. Saat ini kami sudah sadar ternyata dalam pilkada Malaka 2020 kami sudah salah memilih dan pada tahun 2024 akan memberikan dukungan politik kepada SBS-HMS karena kinerja mereka sudah teruji dan tidak pernah tipu rakyat”, tambahnya.

Hal senada disampaikan warga desa Wederok, Gabriel Seran yang mengkritisi soal program swasembada pangan yang jadi program unggulan SN-KT.

” Dimana Swasembada Pangan itu? Kalau Swasembada artinya rakyat makan cukup dan masih lebih untuk dijual. Justru yang terjadi rakyat kekurangan pangan selama SN-KT pimpin Malaka. 60 unit traktor besar tidak dioptimalkan pemanfaatannya untuk pacul tanah rakyat tetapi dijadikan besi tua oleh SN-KT. Itu satu bukti nyata SN-KT tidak mampu mengurus rakyat sesuai program yang diusung”, ujarnya.

” Dibidang kesehatan, selama masa kepemimpinan SN-KT ada kemunduran yang luar biasa. Di jamannya Bupati /Wabup Perdana SBS- DA pimpin Malaka, ibu-ibu yang mau melahirkan diangkut dengan mobil Ambulance tetapi di jaman SN-KT tidak ada pelayanan lagi seperti itu.
Dulu, saat ke rumah sakit pasien hanya tunjuk KTP-e langsung dapat pelayanan dan gratis, saat jaman SN-KT kalau pasien ke Rumah Sakit tidak ada BPJS maka harus bayar uang . Saat ini rakyat sudah pintar karena sudah ada pembanding. Dalam tahun 2024 rakyat desa Wederok pastikan akan mengalihkan dukungan dan memilih SBS-HMS karena mampu mengelola APBD dan bisa mengurus rakyat”, tandasnya. ( boni)