Malaka – Kepala Desa Fafoe, Rofinus Klau diduga melakukan Pungutan Liar ( Pungli) di Warga Desa Faoe- Kecamatan Malaka Barat – Kabupaten Malaka untuk urusan kerja bhakti di desa. Besaran Pungutan Per KK Rp 2000- Rp 5000.
Apapun alasannya, Kepala Desa Fafoe tidak boleh lakukan pungutan karena hingga saat ini belum ada Perdes yang mengatur tentang pungutan uang dari masyarakat.
Warga Desa Fafoe, Frans Ferdinan Haba Radja mengatakan hal itu kepada wartawan, Sabtu (19/7-2024).
Frans mengatakan sesuai informasi yang diterima dari masyarakat bahwa dalam urusan kerja bhakti hari ini Kades Fafoe bersama jajarannya melakukan pungutan dari masyarakat uang sebesar Rp2000 – Rp 5000 untuk melancarkan kerja bhakti di wilayah lingkungan desa Fafoe.
” Apapun alasannya segala bentuk pungutan dari rakyat itu tidak boleh dilakukan karena pungutan yang dilakukan tidak ada perdesnya termasuk Pungli terhadap rakyat. Saya harus sampaikan hal ini agar diperbaiki supaya jangan mengatasnamakan musyawarah bersama atau inisiatif masyarakat untuk lakukan pungutan uang dari masyarakat. Itu pungli”, ujarnya.
Kepala Desa Fafoe, Rofinus Klau saat dikonfirmasi wartawan terkait pungutan itu secara tegas membantah.
” Tidak ada, saya tidak suruh mereka untuk kumpul uang itu. Itu atas inisiatif masyarakat sendiri. Saya paling anti yang namanya pungli itu”, ujarnya singkat.
Warga Desa Fafoe, Petronela Hoar yang akrab dipanggil Mama Bete Nai dalam testimoni Vidio yang diterima media ini membenarkan ada pemungutan uang Rp 2000 /KK tetapi itu aksi spontanitas warga mengumpulkan uang untuk membeli herbisida satu botol untuk semprot rumput.
” Pak Desa tidak suruh kami kumpul uang tetapi itu spontanitas warga untuk meringankan saat kerja bhakti di desa”, ujarnya beralasan. ( boni)
