Malaka – Hingga Pertengahan bulan Maret tahun ini, Perburuan para kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati mendapatkan kuda tunggangan untuk bertarung dalam pilkada Malaka 2024 belum menemukan titik terang.
Beberapa kandidat bakal calon Bupati yang sudah mendapatkan signal kuat untuk mendapatkan kuda tunggangan diantaranya figur Stefanus Bria Seran ( SBS) disebut-sebut bakal diusung Partai Golkar dengan jumlah 4 kursi. Khususnya figur SBS, diprediksi akan mendapatkan tambahan amunisi 3 kursi dari Partai Nasdem, bila Petinggi Partai Nasdem, Viktor Bungtilu Laiskodat ( VBL) benar-benar komit dan menepati janjinya memberikan Partai Nasdem sebagai kuda tunggangan SBS dalam Pilkada Malaka 27 November mendatang.
Perebutan Partai Nasdem Kabupaten Malaka oleh berbagai bakal calon Bupati/Wakil Bupati semakin menarik didiskusikan ketika FBN yang juga Ketua Partai Nasdem Kabupaten Malaka disebut-sebut akan maju dalam pilkada Malaka 2024 sebagai Cawabup mendampingi figur selain SBS menjadi bakal Calon Bupati Malaka.
Dalam berbagai kesempatan FBN mengatakan dirinya siap maju sebagai Balon Wakil Bupati walau belum ada titik terang ada dukungan konkrit dari Partai Nasdem untuk mengusung figur ini. Terdengar kabar, FBN terus membangun komunikasi Politik dengan istri VBL salah seorang Petinggi Partai Nasdem NTT agar bisa gunakan Partai besutan Surya Paloh itu. Diprediksi, Kursi Partai Nasdem akan jadi rebutan dan hasilnya bisa terlihat satu dua bulan kedepan.
Selain Nasdem, Partai PDI Perjuangan menjadi topik menarik untuk didiskusikan. Bukan rahasia umum, Partai PDI Perjuangan jauh-jauh hari sebelum Pilpres dan pileg 2024 digelar, dikabarkan bakal menjadi kuda tunggangan Bupati Malaka saat ini, SN dengan beberapa catatan.
Seperti diungkapkan salah seorang pilar utama PDI Perjuangan, Partai besutan Megawati Sukarno Putri itu bisa digunakan sebagai kuda tunggangan SN bila dalam Pileg 2024 Partai PDI Perjuangan di Malaka bisa meraih perolehan suara 5 kursi DPRD Kabupaten dan harus memenangkan Ganjar – Mahfud dalam Pilpres 2024 lalu.
Selain kedua persyaratan diatas, ada persyaratan lain yang tidak tertulis yakni harus memenangkan figur Stefano dalam pertarungan Pileg DPR RI di Kabupaten Malaka.
Bila merujuk tiga indikator diatas maka nasib Bacabup SN menggunakan kuda tunggangan Partai PDI Perjuangan di Kabupaten Malaka masih abu -abu dan harus terus diperjuangkan.
Akankah Partai PDI Perjuangan tetap bertengger dan dijadikan kendaraan politik figur SBS seperti Pilkada 2020 lalu atau beralih ke figur lain???
Mari kita tunggu keputusan Partai PDI Perjuangan tentang siapa figur yang diusung dalam Pilkada Malaka 2024 mendatang ( boni atolan/berbagai sumber)