Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
HeadlineLintas Provinsi

Seni Mural Catat Sejarah & Budaya Tanjungpinang melalui Dinding Kota…

129
×

Seni Mural Catat Sejarah & Budaya Tanjungpinang melalui Dinding Kota…

Sebarkan artikel ini

Radarmalaka.com, Tanjungpinang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang tengah gencar dalam mempercantik ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Selain melakukan Penataan Kawasan Kota Lama dan Jalan Tengku Umar, Pemkot Tanjungpinang juga terus melakukan pembenahan terhadap kondisi ibukota provinsi tersebut.

Salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan membuat sejumlah karya seni mural dengan konsep kebudayaan, kuliner Kepri, aktivitas masyarakat Kota Tanjungpinang, hingga Kota Tanjungpinang pada masa lalu. Hal ini menjadi bukti keseriusan Pemkot Tanjungpinang dalam mempercantik Kota Tanjungpinang.

Sejumlah seniman menghasilkan karya-karya seni mural ini dengan memanfaatkan dinding dan tembok yang tadinya kotor, sehingga nilai-nilai budaya Kota Tanjungpinang dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat saat ini.

Menurut Penjabat (Pj.) Wali Kota Tanjungpinang Hasan, karya seni dengan konsep kebudayaan maupun kehidupan masyarakat sehari-hari merupakan bagian dari upaya menata Kota Tanjungpinang. Tembok-tembok yang tadinya kusam tersebut dijadikan tempat berekspresi bagi seniman mural Kota Tanjungpinang agar terlihat rapi dan bersih.

“Untuk menampilkan keindahan kawasan ini, kita perlu menjaga kebersihan yang ada, di mana kawasan ini juga merupakan salah satu icon Kota Tanjungpinang. Selain itu, Pemkot Tanjungpinang terus melakukan penataan kota, mulai dari penerangan jalan hingga menjaga kebersihan lingkungan dengan melaksanakan gotong-royong secara rutin, yang melibatkan masyarakat dan perangkat daerah untuk menjadikan Kota Tanjungpinang bersih, rapi, dan nyaman,” ujar Hasan, Jumat, 12 Januari 2024.

Sejumlah karya seni mural mencerminkan kehidupan masyarakat Kota Tanjungpinang pada masa lalu, seperti permainan meriam karbit, layang-layang, gasing, jengket, hingga permainan congklak yang kini menghiasi dinding-dinding Kota Tanjungpinang yang sebelumnya kusam.

Edi, seorang warga Tanjungpinang, mengatakan bahwa sejumlah karya seni tersebut merupakan permainan rakyat yang hidup pada tahun 1980.

“Dengan diekspresikan melalui karya seni tersebut, generasi muda sekarang akan mengetahui jenis-jenis permainan rakyat pada masa lalu,” kata Edi.

Dengan adanya sejumlah karya seni mural pada masa lalu, Edi juga berharap generasi muda dapat mengetahui bagaimana kebudayaan yang diekspresikan dalam karya seni tersebut dahulunya merupakan sebuah permainan rakyat yang hidup dan berkembang.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Sb