Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
HeadlineLintas Provinsi

Soal Rempang-Galang, IMM Ibnu Sina Batam Minta DPP Bersuara…

138
×

Soal Rempang-Galang, IMM Ibnu Sina Batam Minta DPP Bersuara…

Sebarkan artikel ini

Radarmalaka.com, Batam – Aksi brutal kepolisian yang menembakkan gas air mata saat akan mengawal pemasangan patok dan pengukuran lahan di Pulau Rempang, Kota Batam, Kamis, 7 September 2023 dan aksi brutal kepolisian pada kerusuhan yang terjadi di Kantor BP Batam berujung penembakan gas air mata ke Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam, Senin, 11 September 2023, menjadi perhatian Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Buya Hamka STAI Ibnu Sina Batam (PK IMM Buya Hamka STAI IBSI).

Ketua Bidang Kader PK IMM Buya Hamka STAI Ibnu Sina Batam Nanang Kurniawan menyerukan, agar Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) untuk menyikapi berbagai permasalahan yang terjadi di Pulau Rempang-Galang.

Dalam seruan tersebut, PK IMM Buya Hamka menyatakan, bahwa tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian merupakan bentuk represif kepada masyarakat dalam hal membungkam hak dalam menyuarakan aspirasi.

“Semestinya, pendekatan yang dilakukan aparat ialah pendekatan humanis bukan sebaliknya,” kata Nanang, Jumat, 15 September 2023.

Nanang mengatakan, peristiwa tersebut, mengingatkan pada tindakan serupa yang pernah terjadi di Tahun 2019 silam.

“Yang mana IMMawan Randi dan IMMawan Yusuf menjadi korban saat menggelar aksi di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari,” ungkap Nanang.

“Dan pada peristiwa aksi demonstrasi di depan Kantor BP Batam kemarin, yang dikomandoi oleh Laskar Pembela Marwah Melayu, namun berakhir ricuh, dengan terjadinya bentrok antara demonstran dan aparat kepolisian, sehingga mengakibatkan senior kita Datok Iswandi bin M. Yakub atau dikenal Pak Awie alias Pak Long yang merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Angkatan 2000 juga ditangkap dengan tudingan provokator,” tambah Nanang.

IMM, kata Nanang, sebagai gerakan mahasiswa Islam, mempunyai Trilogi Ikatan, yaitu Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas. Dalam trilogi Ikatan tersebut terdapat unsur Humanitas.

“Artinya, ketika kita melihat masyarakat yang tertindas dan mendapatkan perlakuan yang tidak wajar apakah kita hanya diam saja,” ujar pria yang juga Ex Presiden Mahasiswa STAI Ibnu Sina Batam ini.

“Oleh karena itu, kami menyerukan DPP IMM untuk bersuara dan melakuakn aksi solidaritas terkait berbagai permasalahan yang terjadi di Pulau Rempang-Galang. Karena, sudah seharusnya DPP IMM sebagai pusat organisasi tertinggi di IMM melakukan hal itu,” tandas Nanang.

Editor: Budi Adriansyah
Sumber: Bidang Kader PK IMM Buya Hamka STAI Ibnu Sina Batam