HeadlineLintas Provinsi

Wagub Kepri Kukuhkan Tujuh Pokmaswas Baru di TWP Timur Pulau Bintan

91

Radar Malaka, Tanjungpinang – Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) sekaligus mengukuhkan tujuh Pokmaswas baru yang akan bertugas di kawasan konservasi Taman Wisata Perairan (TWP) Timur Pulau Bintan. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 5-6 Mei 2025, di Hotel Aston, Kota Tanjungpinang.

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri dengan Konservasi Indonesia, sebagai upaya memperkuat peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem laut di wilayah konservasi.

Tujuh Pokmaswas yang dikukuhkan berasal dari berbagai wilayah pesisir Kabupaten Bintan, yakni: Pokmaswas Gurita Kawal (Kelurahan Kawal, Gunung Kijang), Pokmaswas Bintang Laut (Desa Mantang Baru, Mantang), Pokmaswas Perisai (Desa Mapur, Bintan Pesisir), Pokmaswas Srikandi (Desa Berakit, Teluk Sebong), Pokmaswas Pusat Berkumis (Desa Teluk Bakau, Gunung Kijang), Pokmaswas Camar Laut (Desa Malang Rapat, Gunung Kijang), dan Pokmaswas Dugong (Desa Pengudang, Teluk Sebong).

Dalam sambutannya, Nyanyang mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Dia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya kelautan, terutama di wilayah Kepri yang 96 persen wilayahnya merupakan lautan.

“Peran Pokmaswas sangat strategis sebagai garda terdepan dalam menjaga kawasan konservasi. Laut kita adalah permata biru Indonesia, kekayaan yang harus kita jaga bersama,” kata Nyanyang.

Nyanyang juga menyoroti persoalan pencemaran laut yang kerap meningkat saat musim angin utara, antara Oktober hingga Januari. Menurutnya, diperlukan sinergi lintas sektor dan kerja sama lintas negara, termasuk dengan Malaysia, Singapura, serta pihak kedutaan besar, untuk mengantisipasi dan menangani pencemaran lintas batas.

“Ini adalah isu krusial yang perlu penanganan serius demi keberlanjutan ekosistem laut dan sumber daya pesisir, terutama di wilayah perairan perbatasan Indonesia,” ujarnya.

Meski di tengah keterbatasan anggaran, Nyanyang meyakini bahwa kekuatan masyarakat yang terlatih dan terorganisasi akan mampu menjawab tantangan pengelolaan sumber daya laut ke depan.

“Dengan pelatihan ini, saya harap sistem pengawasan kawasan konservasi di Kepri akan semakin kokoh, berbasis partisipasi masyarakat, dan berkelanjutan,” katanya menutup sambutan.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri Said Sudrajat, Fisheries and Aquaculture Program Manager Konservasi Indonesia Burhanudin, perwakilan STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang, Camat Gunung Kijang Rahak, dan Camat Bintan Pesisir Assun Ani.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Zah

Exit mobile version