Scroll untuk baca artikel
HeadlineLintas Provinsi

Tim Ansar-Nyanyang Menolak Balas Fitnah: Fokus pada Program dan Prestasi

142
×

Tim Ansar-Nyanyang Menolak Balas Fitnah: Fokus pada Program dan Prestasi

Sebarkan artikel ini

Radar Malaka, Tanjungpinang – Tim Ansar-Nyanyang (Sayang Kepri) telah memutuskan untuk tidak melaporkan fitnah dan kampanye hitam yang ditujukan kepada Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut satu, Ansar Ahmad.

Ade Angga, Ketua Tim Pemenangan Sayang Kepri di Kota Tanjungpinang, pada Ahad pagi, 10 November 2024, menyatakan bahwa dalam menghadapi segala bentuk caci maki, bully, dan black campaign, tim akan berupaya maksimal untuk menjelaskan kepada publik mengenai program-program yang diusung oleh Ansar Ahmad.

Keputusan untuk tidak melaporkan fitnah, perundungan, dan kampanye hitam, baik melalui media sosial maupun pesan berantai, kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut satu ini diambil berdasarkan arahan langsung dari Ansar Ahmad.

“Setelah berdiskusi, Pak Ansar menginstruksikan untuk fokus menjelaskan segala tuduhan yang muncul. Dia menegaskan untuk tetap tenang, dan melihat tantangan ini sebagai pendorong semangat untuk terus bergerak maju, membuktikan bahwa kita tidak akan goyah di hadapan intimidasi dan serangan tak berdasar di media sosial,” ungkap Politisi Golkar yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang.

Ade mengingatkan seluruh Tim Pemenangan Sayang Kepri untuk tetap mempertahankan semangat, merawat persatuan, dan memberikan dukungan penuh hingga 27 November 2024.

“Yang terutama adalah bagaimana kita dapat menghadirkan suasana Pilkada yang penuh kebahagiaan. Kami akan menyoroti berbagai pengalaman dari Ansar-Nyanyang, serta mengungkapkan prestasi-prestasi pemerintahan di bawah kepemimpinan Pak Ansar Ahmad,” tambahnya.

Ade juga telah memberikan arahan kepada tim pemenangan dan relawan untuk tidak membalas fitnah, perundungan, atau kampanye hitam dengan cara yang serupa atau dengan melakukan serangan pribadi.

“Masyarakat online telah mencapai tingkat kecerdasan yang memadai. Mereka mampu memilih dan memilah informasi yang benar-benar positif. Ketika dihadapkan pada fitnah atau kampanye hitam, masyarakat justru cenderung tidak merespons secara positif,” pungkasnya.

Ade juga berbagi bahwa berdasarkan data yang ada, pemilih yang sangat setia (Strong voter) terhadap Ansar Ahmad cukup signifikan.

“Jumlah Strong voter untuk Pak Ansar cukup besar. Hal ini memberikan keyakinan bahwa kita tidak perlu cemas terhadap berbagai serangan fitnah, black campaign, atau celaan yang dilontarkan. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjelaskan secara transparan kepada publik dan memberikan klarifikasi yang jelas,” tutup Ade.

Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Sb