Radar Malaka, Tanjungpinang – Presiden Prabowo Subianto resmi mencanangkan Program Pemagangan Kerja Nasional, sebuah terobosan untuk memberikan peluang bagi fresh graduate dan profesional muda di seluruh Indonesia. Program ini digadang-gadang mampu menekan angka pengangguran sekaligus mengurangi kemiskinan.
Skema pemagangan dirancang berlangsung selama enam bulan, dengan peserta mendapatkan honorarium setara Upah Minimum Provinsi (UMP) sesuai domisili.
Menariknya, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sudah lebih dulu menjalankan program serupa sejak tahun 2023. Hasilnya pun sangat menjanjikan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepri, Diky Wijaya, menyebutkan bahwa inisiatif tersebut merupakan arahan Gubernur Ansar Ahmad. Hingga kini, program pemagangan di Kepri berhasil menyalurkan sekitar 1.200 peserta magang, dengan tingkat serapan tenaga kerja mencapai 97 persen di perusahaan tempat mereka magang.
“Program ini sangat strategis dan terbukti membantu masyarakat Kepri masuk ke dunia industri,” ujar Diky, pada Kamis, 18 September 2025.
Program di Kepri sendiri dijalankan secara kolaboratif antara pemerintah dan pelaku usaha. Pemerintah daerah bahkan ikut menanggung pembiayaan transportasi peserta magang. Kolaborasi ini dinilai sukses karena memberikan keuntungan dua arah: pemerintah terbantu dalam penyerapan tenaga kerja, sementara dunia usaha mendapat SDM siap pakai.
Ke depan, Pemprov Kepri akan memfokuskan program pemagangan di sektor pariwisata. Mulai tahun 2026, sekitar 500 peserta magang akan ditempatkan di hotel-hotel yang tersebar di seluruh wilayah Kepri.
“Ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem di wilayah kita,” tambah Diky.
Dia pun berharap, dengan adanya dukungan APBN 2026, cakupan program pemagangan bisa semakin luas dan memberi lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Kepri.
Editor: Budi Adriansyah