Batam –
Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, terus mengawal arah pembangunan ekonomi Batam agar tetap tumbuh progresif dan berkelanjutan. Pada triwulan II tahun 2025, Batam mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,66 persen secara tahunan (year-on-year), melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 5,3 persen. Capaian ini menjadi indikasi positif terhadap kinerja ekonomi kota industri tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Batam berkontribusi lebih dari 66 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepulauan Riau. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang naik 9,22 persen, memberikan kontribusi sebesar 3,81 poin terhadap pertumbuhan total.
Dalam kerangka Rencana Strategis BP Batam 2025–2029, Amsakar menetapkan target ambisius pertumbuhan ekonomi Batam sebesar 10 persen pada 2029. Target ini dua poin lebih tinggi dari target nasional dan menjadi bagian dari upaya memperkuat peran Batam dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Untuk mendukung hal tersebut, BP Batam menargetkan peningkatan realisasi investasi tahunan secara bertahap, dari Rp46,3 triliun pada 2025 menjadi Rp78,5 triliun di tahun 2029. Tiga fokus utama pengembangan investasi disiapkan: memperkuat Batam sebagai hub logistik dan perdagangan global, mendorong pertumbuhan industri berbasis teknologi dan bernilai tambah tinggi, serta mengembangkan kawasan ekonomi baru dan sektor jasa modern.
Batam saat ini didorong untuk menjadi simpul utama lalu lintas barang dan jasa melalui modernisasi pelabuhan dan bandara, serta pengembangan jasa keuangan dan perdagangan internasional. Di sektor industri, investasi diarahkan pada manufaktur maju seperti kedirgantaraan, ekonomi digital, dan industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru. Selain itu, pembangunan waterfront city dan pariwisata kesehatan juga menjadi bagian dari strategi diversifikasi ekonomi daerah.
Amsakar menyampaikan bahwa posisi geografis Batam yang strategis, didukung infrastruktur yang terus diperbarui dan regulasi yang kompetitif, menjadikan Batam sebagai kawasan investasi unggulan yang mampu menarik minat pelaku usaha dalam dan luar negeri. Ia juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas dan kenyamanan iklim investasi, agar Batam dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, kuat, dan berdaya saing global.
Editor : Santos