Ketua Tim Adhock Peternakan Provinsi NTT, Alfridus Bria Seran didampingi dua anggota tim masing-masing Marthen Kase dan Stanis Nawang memberikan apresiasi terhadap antusiasme warga Kabupaten Malaka untuk mengakses dana KUR yang disediakan Pemerintah melalui lembaga keuangan Koperasi Obor Mas.
Antusiasme warga itu dapat dideteksi melalui animo dan kesiapan masyarakat untuk menerima dana KUR dengan cara menanam pakan ternak berupa lamtoro terambah dan rumput raja mini sebagai syarat utama penerimaan dana KUR tersebut.
Tim Adhoc tetap memberikan dorongan dan motivasi kepada warga untuk tetap menanam pakan ternak pada lahan-lahan kosong memanfaatkan musim penghujan tahun ini sehingga membantu para peternak untuk melakukan penggemukan sapi dengan bantuan dana KUR yang diterima.
Ketua Tim Adhoc Peternakan Prov NTT , Alfridus Bria Seran mengatakan hal itu kepada wartawan disela acara sosialisasi kepada kelompok ternak di Haitimuk – Malaka – Provinsi NTT, Jumat ( 25/3-2022).
Alfridus menjelaskan pihaknya sangat senang dengan antusiasme masyarakat untuk mendapatkan akses dana KUR yang disediakan pemerintah melalui lembaga keuangan dan salah satunya adalah KSP Obor Mas yang ada di NTT dan dipercaya pemerintah untuk menyalurkan dana KUR kepada kelompok-kelompok bidang Adhoc Peternakan di Provinsi NTT.
” Saya senang sekali. Hari ini pertemuannya luar biasa dimana pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan 20 Maret lalu bersama masyarakat”
” Hari ini kita datang bersama KSP Obor Mas untuk mensosialisasikan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa mengakses bantuan itu. Kita harapkan setelah tanggal 6 April mendatang bantuan KUR itu bisa direalisasi bila berbagai persyaratan sudah dipenuhi anggota”
” Persyaratan administrasi akan disampaikan KSP Obor Mas, namun persyaratan utama yang tidak bisa ditawar yakni anggota penerima bantuan KUR harus memiliki Pakan ternak. Kita sangat optimis karena sejak tahun 2019 tim Adhoc sudah sebarkan bibit lamtoro terambah dan rumput gajah mini untuk ditanam pada masing-masing lahan milik petani”, tandasnya.
” Usaha Peternakan Penggemukan Sapi tersebut selain dikembangkan di Kabupaten Malaka, juga pada beberapa Kabupaten di NTT diantaranya Kabupaten Belu, TTU, Kupang serta daratan Flores seperti Sika, Manggarai , Manggarai Timur, Manggarai Tengah serta kabupaten lain yang siap menerima program ini”, tutupnya. ( boni).