JAKARTA: Turnamen sepak bola Nusantara Cup Piala Prabowo Subianto 2022 akan mulai digelar di Nusantara Polo Club Field (NPC), Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (16/7/22). Turnamen yang diikuti 16 tim akademi sepak bola terbaik, disamping memperebutkan Piala Prabowo Subianto, talenta muda U-16 akan memperebutkan bea siswa berlatih bersama Akademi Garuda Nusantara besutan Prabowo Subianto di luar negeri.
Dengan mengusung tagline “sepak bola mempersatukan” ajang Nusantara Cup diharapkan dapat menjadi simbol pemersatu generasi emas sepak bola Indonesia. Sebanyak 368 talenta muda U-16 dari 16 Akademi terbaik, akan bertanding di Stadioan Pakansari dan Nasional Polo Club, Bogor, mulai tanggal 16 – 31 Juli 2022.
Di belahan dunia lain, sepakbola menjadi perekat dan pemersatu. Tanpa memandang latar belakang dan perbedaan apapun. Di belahan dunia yang terbelit perang saudara seperti di beberapa negara Afrika, sepakbola bahkan menjadi kunci pemersatu.
Ketika Pantai Gading lolos ke Piala Dunia 2010, sang kapten Didier Drogba berbicara di televisi nasional sekitar 10 menit. Drogba meminta perang antarsuku yang sudah berlangsung puluhan tahun di negaranya diakhiri. Sebagai wujud kebanggaan nasional atas perjuangan Drogba cs, para pihak yang bertikai berhenti berperang. Bahkan sampai hari ini.
Pertanyaan yang menggelitik untuk kita semua adalah mengapa di Indonesia sepakbola justru menjadi alat “pemecah belah” antar masyarakat, suporter atau pendukung.
Padahal melalui pendirian PSSI 92 tahun lalu, sepakbola Indonesia dibangun melalui semangat kebangsaan yang mempersatukan seluruh elemen bangsa untuk mencapai kemerdekaan. Sepakbola menjadi alat pemersatu bangsa dalam membangun karakter nasional.
32 tenda di Bukit Hambalang dipersiapkan bagi penginapan 16 tim peserta Nusantara Cup. Setiap pagi para peserta diwajibkan mengikuti penghormatan bendera sang saka merah putih guna menanamkan rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap NKRI.
Peserta dimanjakan dengan pelayanan panitia yang serba wah, sejak kedatangan di Bandara hingga tiba di Camp Hambalang. Fasilitas mewah dan memanjakan peserta, bukti bahwa turnamen ini telah dipersiapkan dengan matang oleh panitia penyelenggara.
Dukungan PSSI terhadap penyelenggaraan Nusantara Cup menunjukkan bahwa PSSI mau agar turnamen ini punya kualitas sehingga mampu menjaring best young players. Apalagi turnamen ini menggunakan GPS tracking performance untuk menjaring pemain dengan mengedepankan sport science, namun peran perangkat pertandingan seperti wasit diharapkan dapat maksimal mendukungn hajatan besar gagasan Prabowo Subianto.
Bagi seorang Prabowo, sepak bola itu tidak bisa dilihat hanya sekadar cabang olah raga saja. Menurutnya sepak bola itu telah menjadi persaingan kehormatan bangsa-bangsa, sepak bola adalah harga diri bangsa.
Inilah sebabnya jiwa korsa dan semangat nasionalisme ditanamkan bagi peserta Nusantara Open yang kelak akan menjadi penghuni akademi sepak bola yang digagasnya, Garuda Nusantara, ataupun apalah namanya kelak.
Barangkali, tak ada momen yang paling tepat untuk menjadikan sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa kecuali saat ini, pada gelaran Piala Prabowo Subianto, yang diikuti talenta muda dari Aceh hingga Papua.
Sama seperti Prabowo Subianto, Bung Hatta ternyata sangat mengagumi sepak bola. Saat bermain sepak bola, posisi yang digemari takoh proklamator ini sebagai sebagai pemain bertahan, kadang kala dia bermain sebagai pemain tengah, konon katanya sulit bagi lawan menembusi pertahanannya.
Jika Bung Hatta masih ada, ia pasti akan menangis bahagia. Bagaimana bisa ia menyembunyikan kebahagiaannya sebagai penggemar garis keras sepak bola. Karena hari ini ada tokoh nasional yang selama ini dikenal menggemari olahraga berkuda, kini mulai melirik cabang sepak bola, olahraga rakyat yang punya penggemar yang fanatik. Lihat saja jika timnas berlaga, bahkan saat timnas di level kelompok U-19, penonton tumpah ruah, stadion nyaris penuh sesak.
*)Ketua Dewan Pengarah Nusantara Open Piala Prabowo 2022