Luapan banjir yang melewati Saluran Irigasi Bendung Benenai DI Malaka Sayap kanan yang menyusuri wilayah Kecamatan Weliman menuju Malaka Barat menggenangi pemukiman dan kebun warga pada dua desa di Kecamatan Malaka Barat yakni di dusun Tubas Laran Desa Rabasa dan dusun Halimalaka – Desa Rabasa Haerain, Sabtu ( 15/1-2022)
Luapan air itu bisa terjadi karena,
debit air melebihi kapasitas saluran irigasi sehingga meluap dan menggenangi pemukiman penduduk dan kebun warga.
Menurut pengakuan warga bahwa kondisi seperti itu sudah terjadi sejak empat hari lalu, sehingga bila dibiarkan akan memberikan dampak negatif bagi warga seperti penyakit dan tanaman milik warga yang sementara berproduksi bisa mati dan gagal panen.
Warga Desa Rabasa, Servas Tahu kepada media ini menuturkan kehadiran banjir tidak diundang itu merusak tanaman masyarakat didalam kebun.
” Saat ini warga sudah terlanjur tanam jagung dan tidak tanam padi karna saluran rusak. Lalu kalau sekarang jagung sudah berbunga baru air datang maka otomatis gagal panen. Maka saat ini warga tidak butuh air”, ujarnya.
Firmindus Bere, warga Wemean, Desa Rabasa. Menurutnya, banjir luapan irigasi yang membawa serta sedimen lumpur kental merupakan ancaman serius untuk tanaman di kebun.
“Yang datang bukan saja air tapi ada lumpur kental. Maka jagung dan ubi kayu serta tanaman lain di kebun sudah pasti akan kuning dan mati. Ini masalah serius. Tolong pemerintah atau pihak yang urus bendungan dan irigasi jangan tutup mata”, ujar Firmindus.
Warga berharap, pemerintah atau pihak lain yang mengurus Bendung dan Irigasi Benenai segera mencari solusi untuk menolong warga. ( boni)