Malaka – Ruas jalan utama yang menghubungkan Desa Manulea ( Kaputu) di Kecamatan Sasitamean dengan Fatuknutuk di Kecamatan Io Kufeu – Kabupaten Malaka – Provinsi NTT terancam putus bila tidak segera ditangani pemerintah.
Ada lima titik yang berpotensi putus karena tanah longsor yang mengikis dan merusak bahu dan badan jalan besar sepanjang ruas jalan itu.
Pemerintah harus mengambil langkah cepat memperbaiki ruas jalan yang longsor itu agar tidak meluas dan merusak badan jalan.
Permintaan itu disampaikan Tokoh Masyarakat Kecamatan Sasitamean, Gaspar Kabosu kepada wartawan di Kaputu, Sabtu (25/6-2022).
Gaspar mengatakan ada lima titik rawan yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah untuk perbaikannya karena bila dibiarkan bisa memutuskan jalan pada ruas jalan tersebut.
” Ruas jalan Kaputu – Fatuknutu itu merupakan nadi kehidupan masyarakat Kecamatan Sasitamean dan Io Kufeu untuk mengakses berbagai fasilitas pelayanan publik termasuk melamcarkan arus transportasi barang dan orang menuju pusat Kabupaten Malaka di Betun”, ujarnya.
Dikatakannya, ada lima titik rawan sepanjang ruas jalan Kaputu – Fatuknutu yang harus mendapatkan perhatian pemerintah yaitu titik rawan Jembatan penghubung antara Kaputu – Bikane terancam rubuh bila tidak segera dibronjong,
titik jembatan penghubung Bikane – Aisamfoi di Desa Beaneno terancam rubuh karena longsor sehingga harus dibronjong, Jalan penghubung di Aisamfoi dengan Desa Naibone jalannya longsor sepanjang 30 meter, Jalan penghubung desa Naibone – Faktuknutuk terancam longsor sepanjang 30 meter dan titip pada kali Kecil dari Naibone – Kantor Desa Naibone menuju Fatuknutuk dulu di lapen tetapi sekarang rubuh dibawa banjir.
” Kita minta Pemerintah Kabupaten Malaka segera memberi perhatian untuk penanganan di lapangan agar kerusakannya tidak semakin meluas”, ujarnya.
Kadis PU Kabupaten Malaka, Johanes Nahak saat dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan di lapangan pada hari Senin depan.
” Senin kita bersama Bina Marga segera turun ke lapangan melakukan pengecekan untuk penanganan lebih lanjut”, ujarnya. ( boni)