( Photo : Direktris RSUPP Betun, dr Oktelin Kaswadie)
Malaka – Rumah Sakit Umum Penyanggah Perbatasan ( RSUPP) Betun di Kabupaten Malaka Provinsi NTT terus berbenah untuk melakukan penataan diberbagai aspek untuk meningkatkan Pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Sejak dipercaya Pemkab Malaka untuk melakukan penataan RS, Plt Direktur RSUPP Betun, dr Oktelin Kaswadie membuat gebrakan dengan melakukan penataan diberbagai aspek, mulai dari SDM, fisik termasuk kebersihan Rumah Sakit dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Direktris RSUPP Betun, dr Oktelin Kaswadie kepada wartawan di Betun, Rabu ( 26/3-2025) membenarkan pihaknya sementara melakukan penataan di RSUPP Betun baik dibidang SDM, Fisik termasuk kebersihan Rumah Sakit.
Dikatakannya, salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan didalam penataan rumah sakit yakni membangun budaya kerja bagi seluruh SDM di Rumah Sakit agar dalam menjalankan tupoksinya sesuai standart mutu kerja dan Standard Operasional Prosedur ( SOP ) yang ditetapkan.
dr Oktelin mengatakan salah satu tantangan dalam melakukan penataan RS adalah penataan budaya kerja agar setiap SDM yang turut berperan didalam pelayanan di RS dapat bekerja secara disiplin, tepat waktu dan sesuai SOP yang ditetapkan.
” Yang paling sulit itu yakni tata budaya kerja untuk memiliki frekuensi dan pemahaman yang sama dalam bekerja karena setiap bagian memiliki pengaruh pada bagian lainnya.
Disiplin kerja itu salah satu kunci keberhasilan pelayanan di RS.
Disiplin itu meliputi ketepatan waktu masuk kantor, disiplin dalam mengenakan seragam dan disiplin dalam cara melayani”, ujarnya.
Dikatakannya, didalam meningkatkan mutu pelayanan di RS sebagai rujukan menggunakan tips 3 S yakni Senyum, Sapa dan Salam dimana bagi setiap pengunjung RS harus dihadapi dengan senyuman, disapa dengan penuh keramahan dan diberi salam.
Dijelaskannya, untuk pelayanan di RSUPP Betun saat ini sudah bintang lima dengan beberapa catatan yang harus dibenahi.
” Kita sampaikan Apresiasi kepada dr Valen bersama jajarannya yang selama ini berusaha mempertahankan pelayanan bintang lima walau ada beberapa catatan yang harus dibenahi. Kita perlu sertifikasi bintang lima itu untuk standart mutu pelayanan di RS”, bebernya.
” Terkait fisik dan peralatan RS memang masih diperlukan tetapi eksekusi fisik itu cepat kalau ada uangnya tetapi yang perlu ditata itu budaya kerja di RS”, tutupnya ( boni)
