Radarmalaka.com, Tanjungpinang – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri pada triwulan I-2024 mencapai 5,01 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, mengkonfirmasi bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan I-2024 didasarkan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan dasar harga berlaku mencapai Rp85,60 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp51,25 triliun.
Dalam laporan yang dirilis oleh BPS Kepri, Darwis juga menyebutkan bahwa Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib merupakan sektor lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 25,50 persen.
Sementara itu, pada sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga mengalami peningkatan tertinggi sebesar 17,76 persen.
Adapun andil atau sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi dari sisi lapangan usaha disumbangkan oleh sektor Konstruksi sebesar 2,53 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran, andil tertinggi disumbang oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto sebanyak 3,35 persen.
Namun, ekonomi Kepri pada triwulan I-2024 tetap terkontraksi sebesar 2,79 persen dari triwulan sebelumnya.
Kontraksi ekonomi terdalam terjadi pada Administrasi Pemerintahan sebesar 12,79 persen dari sisi lapangan usaha, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 62,92 persen dari sisi pengeluaran.
Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, memberikan respons positif atas pencapaian tersebut.
“Pertumbuhan 5,01 persen pada triwulan I merupakan modal yang baik bagi Kepri untuk terus mendorong sektor-sektor unggulan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Ansar.
Ansar menambahkan bahwa pertumbuhan ini perlu dijaga konsistensinya ke depan dengan membuka lebih banyak lapangan kerja yang produktif dan terus memacu investasi di Kepri, khususnya pada sektor pariwisata dan industri.
Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Jlu