Scroll untuk baca artikel
HeadlineLintas Provinsi

Perekonomian Kepri Terus Berkembang: Pertumbuhan Positif dan Inflasi Terkendali

126
×

Perekonomian Kepri Terus Berkembang: Pertumbuhan Positif dan Inflasi Terkendali

Sebarkan artikel ini

Radar Malaka, Batam – Kinerja pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut. Pada triwulan II 2024, ekonomi Kepri mampu tumbuh sebesar 5,0246 year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan capaian nasional yang sebesar 4,956 (yoy), serta terakselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Kepri masih ditopang oleh sejumlah sektor utama, antara lain sektor Industri Pengolahan, Konstruksi, serta Perdagangan. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kinerja Net Ekspor, Konsumsi Rumah Tangga, serta Investasi.

Informasi ini disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang berlangsung di Kota Batam pada 29 November 2024, mewakili Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri Suryono, yang menghadiri PTBI di Jakarta.

Selain itu, inflasi global yang cenderung menurun juga tercermin pada inflasi Nasional dan Kepri yang tetap terkendali. Hingga Oktober 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kepri mengalami inflasi sebesar 0,0696 month to month (mtm) atau sebesar 1,1796 year to date (ytd). Secara tahunan, Provinsi Kepri mencatatkan inflasi sebesar 2,316 (yoy), mendekati titik tengah sasaran inflasi 2,5 plus minus 1%.

Upaya pengendalian inflasi di seluruh Kepri diapresiasi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024 dengan pemberian penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award dari Presiden Republik Indonesia.

Bank Indonesia mengapresiasi sinergi dan kolaborasi seluruh TPID di Kepri, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, instansi, lembaga vertikal, satgas pangan, asosiasi, pelaku usaha, serta seluruh stakeholders terlibat dalam pengendalian inflasi.

Pertumbuhan ekonomi yang positif dan inflasi terkendali mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kepri serta penerimaan sistem pembayaran digital.

Selama tahun 2024, terjadi peningkatan jumlah user, merchant, volume, dan nominal transaksi QR Code Indonesia Standard (QRIS), mencerminkan preferensi masyarakat pada transaksi non tunai.

Peningkatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dilakukan, dengan delapan Pemerintah Daerah (Pemda) di Kepri berhasil mempertahankan status Digital. Capaian ini diakui dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Rakornas P2DD) 2024.

Ke depan, prospek perbaikan ekonomi Nasional dan Kepri akan dihadapi sejumlah tantangan, seperti ketegangan geopolitik, perubahan iklim, dan dinamika kebijakan ekonomi negara maju. Oleh karena itu, sinergi diperlukan untuk memperkuat daya tahan perekonomian, memperkuat transformasi ekonomi, dan menjaga stabilitas inflasi.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi mendorong hilirisasi bahan baku dan sumber daya alam di Kepri untuk memperkuat local value chain, keberlanjutan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dan memperkuat iklim dan promosi investasi, serta penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepri sebagai daya tarik investor.

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Kepri tahun 2024 antara 4,6 hingga 5,496 (yoy) dan optimis dapat meningkat pada rentang 4,9 hingga 5,76 (yoy) tahun 2025. Sementara itu, inflasi diprediksi berada dalam rentang sasaran 2,5 plus minus 1% (yoy) pada tahun 2024 dan tetap terkendali pada tahun 2025.

Pertumbuhan Ekonomi Kepri dan Penghargaan Bank Indonesia

Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad yang diwakili oleh Asisten II Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kepri, Luki Zaiman Prawira, menyampaikan optimisme dan harapan terkait pertumbuhan ekonomi Kepri yang tetap tinggi dan berkelanjutan, serta tingkat inflasi yang terjaga.

Menurut Luki, selain pertumbuhan ekonomi, peningkatan digitalisasi sistem pembayaran dan stabilitas sistem keuangan juga diharapkan dapat terus meningkat baik di lingkup pemerintahan maupun masyarakat, termasuk dalam upaya pengembangan UMKM yang terus dilakukan.

“Kami percaya hal tersebut dapat tercapai melalui sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, serta pihak-pihak terkait lainnya,” ujar Luki.

Pada acara yang sama, anugerah BI Award 2024 diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kerja sama dengan pihak terkait Bank Indonesia di tingkat pusat, dan salah satu penerima dari Kepri adalah Twenty Mart yang meraih kategori Merchant QRIS Usaha Mikro dan Kecil Terbaik Wilayah Sumatera.

Sementara itu, di tingkat Provinsi Kepri, Bank Indonesia juga memberikan penghargaan Gurindam Award 2024 kepada 12 pemenang sebagai wujud apresiasi atas kerjasama strategis yang telah terjalin dengan baik sepanjang tahun ini, untuk terus memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas inflasi di wilayah Kepri.

Editor: Budi Adriansyah