Radar Malaka, Tanjungpinang – Ansar Ahmad menjabat sebagai Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama 3,8 tahun, dan Marlin Agustina sebagai wakil gubernurnya.
Selama masa jabatan tersebut, terjadi kemajuan yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Kepri. Tidak kurang dari 144,2 km jalan dan jembatan baru telah dibangun, yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota. Pembangunan ini dilakukan dengan total anggaran Rp1,05 triliun dari dana Impres Jalan Daerah (IJD) bersumber dari Kementerian PUPR, dan APBD Kepri.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata dedikasi Pemerintah Provinsi Kepri dalam meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas wilayah meskipun dihadapkan pada keterbatasan anggaran daerah (APBD) saat ini. Selain itu, Kepri juga menghadapi pandemi Covid-19 yang besar sejak awal kepemimpinan Ansar.
Pembangunan jalan secara besar-besaran ini seolah tidak mungkin dilakukan Kepri dengan anggaran sebesar itu, namun dengan kegigihan Ansar dan Marlin, mereka mampu menjemput bola ke pemerintah pusat untuk turut membantu membangun provinsi Kepri dan hasilnya pun memuaskan. Contohnya, pada tahun 2023, Kepri mendapat dana sebesar Rp587,3 miliar dari IJD untuk pembangunan dan penanganan jalan dan jembatan sepanjang 79,20 km.
Informasi selanjutnya menunjukkan bahwa Dana APBD termasuk DAK dan DAK Penugasan untuk membangun dan menangani jalan dan jembatan di 7 kabupaten dan kota se-Kepri selama 3,8 tahun kepemimpinan Ansar dan Marlin.
Dalam program ini, 18 paket pekerjaan telah dilakukan pada tahun 2021 dengan total penanganan jalan sepanjang 5,86 km dengan anggaran Rp86,6 miliar. Pada tahun 2022, penanganan jalan dan jembatan terus meningkat untuk menjadikan Kepri lebih baik. Pekerjaannya mencapai total sepanjang 22,44 km dengan anggaran Rp201 miliar untuk 36 paket pekerjaan.
Ansar dan Marlin fokus untuk menata ibukota provinsi di Tanjungpinang, dengan pekerjaan jalan lingkar pesisir, pedestrian dan penataan median jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF,), pembangunan flyover Basuki Rahmat. Tak lupa juga untuk membangun dan memelihara ruas jalan dan jembatan di kabupaten dan kota lainnya.
Pada tahun 2023, penanganan jalan dan jembatan meningkat lagi dengan total sepanjang 30,43 km dengan anggaran Rp132,2 miliar untuk 63 paket pekerjaan. Pekerjaan yang dilaksanakan mencakup peremajaan jalan, rekonstruksi jalan, pemeliharaan berkala jalan, pemeliharaan rutin jalan, dan pembangunan jembatan.
Dan di tahun 2024, masih ada 15 paket pekerjaan penanganan jalan dan jembatan yang sedang dikerjakan dengan total penanganan jalan sepanjang 6,29 km dan dana sebesar Rp43,5 miliar. Dari 15 paket pekerjaan tersebut, 12 paket pekerjaan telah dirancang dan dilaksanakan, sementara 3 paket pekerjaan sedang dalam persiapan.
Pembangunan infrastuktur yang masif ini membuat persentase jalan mantap di Provinsi Kepri meningkat dengan signifikan. Pada tahun 2023, persentase jalan mantap di Kepri mencapai 80,78 persen, naik dari tahun 2022 yang sebesar 80,62 persen. Hal ini menunjukkan bahwa upaya Pemprov Kepri di bawah kepemimpinan Ansar berhasil menciptakan konektivitas yang lebih baik antar wilayah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Ansar menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan adalah salah satu prioritas utama untuk Kepri.
“Infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk menarik investasi dan meningkatkan daya saing daerah kita. Jalan dan jembatan yang kita bangun hari ini bukan hanya untuk mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan akses yang lebih baik bagi sektor ekonomi, seperti industri dan pariwisata, yang menjadi tulang punggung perekonomian Kepri,” ungkap Ansar, pada Jumat, 27 September 2024.
Ansar juga menegaskan pentingnya keberlanjutan pembangunan infrastruktur untuk mendukung visi jangka panjang Provinsi Kepri. Dengan komitmen tinggi ini, Ansar berharap pembangunan infrastruktur di Kepri menjadi pondasi kuat bagi generasi mendatang, dan memperkuat posisi Kepri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Ron