Radarmalaka.com, Jakarta – Wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berbatasan dengan negara asing memiliki potensi masuknya paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi, sehingga diperlukan upaya konstruktif untuk mencegah dampak negatif dan merusak tatanan kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
Pendapat ini disampaikan oleh Suyono Saeran, Kepala Bidang Media, Hukum, dan Hubungan Masyarakat Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepri, di sela-sela mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XI FKPT di Jakarta, pada Rabu, 21 Februari 2024.
Menurut Suyono, salah satu pendekatan yang perlu dilakukan adalah pendekatan yang lebih humanis dan dialogis agar masyarakat dapat dilibatkan secara aktif.
“Diskusi dan dialog juga perlu dilakukan dengan berbagai unsur termasuk di kalangan kampus,” kata Suyono.
Pemahaman yang utuh tentang bahayanya paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi perlu disampaikan secara substansial ke masyarakat agar mereka dapat memahami dampak buruk dari paham tersebut yang dapat merusak nilai-nilai persatuan.
Untuk itu, FKPT Kepri akan melaksanakan program yang telah ditetapkan, salah satunya yaitu dengan turun langsung ke kelompok masyarakat paling bawah yakni RT dan RW.
“Ini karena RT dan RW memiliki peran efektif dan strategis dalam upaya pencegahan terhadap paham radikal, teroris, dan intoleransi,” ungkap Suyono.
Dalam waktu dekat, FKPT Kepri akan mengimplementasikan program Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) dengan turun ke kampung-kampung.
“Kami ingin masyarakat, khususnya perangkat desa, tokoh-tokoh masyarakat, agama, dan pemuda, lebih mengenali dan peduli pada lingkungannya sendiri. Kami mengajak mereka untuk mewaspadai potensi-potensi intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang mungkin muncul di sekitar mereka,” ungkap Suyono.
Dalam acara Rakernas FKPT ke-XI yang diselenggarakan selama tiga hari di Hotel Mercure Bidakara Jakarta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen. Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, dalam pidatonya mewanti-wanti generasi muda dan semua pihak untuk selalu waspada terhadap penyebaran paham kebencian dan kekerasan di segala bidang, termasuk khususnya di media sosial (medsos).
“Waspadalah, sebab itu sangat penting. Dan itu harus dilakukan secara massif agar menjaga keutuhan NKRI dan penghormatan atas kehidupan bersama yang damai,” ujar Rycko.
Dalam acara Rakernas FKPT ke-XI ini, seluruh jajaran pengurus di semua provinsi termasuk Kepri turut hadir untuk membahas dan mengambil langkah konkret dalam upaya pencegahan terhadap paham radikal, teroris, dan intoleransi di Indonesia.
Editor: Budi Adriansyah
Penulis: Ss